Startup B2B Sinbad Raih Pendanaan Seri B Rp152,6 Miliar dari Sejumlah Investor
Startup yang berfokus pada layanan e-commerce untuk distribusi rantai pasok dan toko ritel berbasis bisnis (B2B), Sinbad telah memperoleh pendanaan senilai US$9,9 juta (Rp152,6 miliar, kurs US$1 = Rp15.415) dari Mandiri Capital, TNB Aura, Adaptive Capital Partners, Central Capital Ventura, dan Iris Capital Partners.
Dilansir dari laman Alternatives.pe, sebuah platform yang merekam histori data pendanaan melalui Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), pendanaan itu akan digunakan untuk mengakuisisi dan mengembangkan merek internal dan eksternal perusahaan. Selain itu, pendanaan tersebut diharapkan dapat memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan skala operasional perusahaan.
Pasca merger dengan Tjufoo, agregator direct-to-consumer (D2C) pada Mei 2024 lalu, Sinbad dan Tjufoo dalam waktu mendatang berencana untuk menyediakan platform bagi lebih banyak merek (brand) lokal dan internasional melalui strategi omni-channel. Adapun merger tersebut membentuk entitas baru bernama Horizon Group.
“Sebagai sebuah grup, kami tetap fokus untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan pada akhir tahun 2024 dan seterusnya,” jelas Strategy and Portfolio Manager Tjufoo, Natalie Djuhandi kepada swa.co.id pada Kamis (3/10/2024).
Proses merger antara Sinbad dan Tjufoo atau Horizon Group tersebut difasilitasi oleh perusahaan modal ventura asal Singapura, TNB Aura. Horizon Group pada Mei 2024 lalu hendak membangun perusahaan omni-channel untuk barang konsumen. Merger ini memanfaatkan kemampuan Sinbad yang telah berpengalaman di bidang distribusi rantai pasok berbasis digital dan kemampuan Tjufoo untuk mengembangkan merek lokal dan internasional.
Horizon Group juga tengah melakukan penggalangan dana (fundraising) serta mengkaji kemungkinan untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO) dalam waktu tiga hingga empat tahun mendatang. (*)