Penghargaan Smarties Indonesia 2024 dari MMA Global Indonesia, akan menandai tonggak penting dalam penyelenggaraannya yang ke-10. Selama satu dekade terakhir, apresiasi ini telah memantapkan diri sebagai standar emas industri, yang menarik peserta dari berbagai brand dan perusahaan terkemuka di seluruh Indonesia.

Perjalanan ini mencerminkan pertumbuhan dan partisipasi perusahaan global dan lokal, yang menekankan pengakuan penghargaan Smarties sebagai ciri keunggulan dalam industri. Penghargaan ini telah menjadi wadah inovasi dan upaya pemasaran strategis bertemu, yang menunjukkan evolusi dan masa depan pertumbuhan digital & industri secara keseluruhan.

Tahun 2024, Penghargaan Smarties Indonesia menampilkan 7 kategori dan 26 subkategori, termasuk kategori Artificial Intelligence/AI Marketing yang baru saja diperkenalkan. Hal ini menekankan pentingnya peran yang dimainkan AI Marketing dalam membentuk masa depan pemasaran. AI-powered technologies memungkinkan para marketer untuk menggelontorkan kampanye yang lebih personal, efektif, dan efisien yang menargetkan jenis konsumen yang tepat.

Ajang ini merayakan penggunaan AI Marketing yang inovatif dalam pemasaran, serta mengakui mereka yang mendorong batas-batas dari hal-hal yang mungkin terjadi. Dan apresiasi ini mendapat sambutan positif dengan menarik lebih dari 800 peserta dari berbagai sektor industri pemasaran dan periklanan. Setelah melalui proses evaluasi yang ketat yang dilakukan oleh dewan pakar industri , sebanyak 165 finalis telah terpilih.

Dari 165 entri terpilih yang menonjol karena penguasaan mereka terhadap prinsip-prinsip pemasaran fundamental seraya menerapkan pendekatan yang tepat sasaran, tepat, akurat, berani, dan inovatif. Kampanye-kampanye ini menantang norma-norma dengan melangkah keluar dari strategi komunikasi konvensional, mempertahankan keaslian yang selaras dengan identitas brand mereka. Mereka berfokus pada penciptaan dampak brand yang nyata, metrik yang tajam, dan berbagai titik kontak yang terintegrasi dengan mulus untuk meningkatkan efektivitas mereka. Selain itu, mereka selaras dengan tren budaya dan sosial, sehingga mereka relevan secara kontekstual dan selaras secara lokal dengan pasar Indonesia, yang memperkuat hubungan emosional mereka dengan audiens.

Para juri terdiri dari kalangan, direktur, pemilik bisnis, pendiri perusahaan, C-Level Executives, General Managers, Industry Leaders, Experts dan Luminaries. Sebelum musyawarah Main Jury, Screening Council memastikan ketidakberpihakan dan transparansi proses, sementara pengamat juri memantau jalannya proses untuk mempertahankan standar integritas tertinggi. Anggota Screening Council, yang terdiri dari berbagai kelompok dari berbagai segmen ekosistem pemasaran—seperti brand, agensi, perusahaan teknologi iklan, industri telekomunikasi, media, penerbit, asosiasi lain, dan lainnya menghadirkan banyak wawasan industri untuk memastikan evaluasi entri yang menyeluruh, dengan mempertimbangkan beragam perspektif dari seluruh industri. Pada tahap pra-penyaringan ini para juri menilai secara kritis kampanye berdasarkan kreativitas, pelaksanaan, dan dampak bisnis yang terukur, membantu mengidentifikasi karya menonjol yang mendorong batasan pemasaran.

Shanti Tolani, Country Head & Board of Director MMA Global Indonesia, menyebutkan MMA Global Indonesia merupakan wadah yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan digital & kreatif dalam industri yang dinamis ini. "Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa penilaian yang mendalam dan fair dari Jury Presidents, Jury Observers, & Main Jury," ujar Shanti di Jakarta, baru-baru ini.

Rohit Dadwal, CEO MMA Global APAC, Global Head of Smarties WW dan BOD Asia Pacific mengatakan, setiap tahun, karya yang dikirimkan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku manusia dan nuansa budaya. ‘Komitmen kami terhadap proses penilaian yang adil dan tidak memihak memastikan bahwa kami hanya mengakui karya yang paling luar biasa, yang memperkuat penghargaan ini sebagai standar keunggulan dalam periklanan. Bersama-sama, kita merayakan karya inovatif yang terhubung dengan audiens pada tingkat yang bermakna, yang menekankan pentingnya hubungan manusia yang autentik dalam periklanan,” ujarnya. (*)