Ini Motivasi dan Tantangan Utama Generasi Sandwich dalam Membeli Properti
Generasi Sandwich, yang dikenal sebagai kelompok yang berada di tengah-tengah tanggung jawab merawat orang tua yang sudah tidak produktif serta membesarkan anak-anak atau menanggung saudara-saudaranya, menghadapi tantangan keuangan yang signifikan.
Sekalipun menghadapi tantangan keuangan, Generasi Sandwich tetap menunjukkan permintaan dalam mewujudkan impian mereka memiliki hunian sendiri.
Dalam laporan Pinhome Exclusive Report: Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti, motivasi utama yang mendorong generasi Sandwich untuk membeli hunian adalah kebutuhan keluarga. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pinhome dan YouGov, 49% dari mereka menempatkan kebutuhan ini sebagai prioritas tertinggi dalam keputusan membeli rumah.
“Bagi mereka yang memilih rumah tapak, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol keamanan dan stabilitas bagi keluarganya. Stabilitas menjadi alasan penting bagi mereka yang memilih rumah tapak, mencerminkan keinginan untuk menetap di satu tempat dan mengakhiri ketidakpastian yang sering kali hadir dalam kehidupan yang berpindah-pindah dari satu rumah sewaan ke rumah sewaan lainnya,” kata Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia, Selasa (8/10/2024).
Di sisi lain, bagi mereka yang memilih apartemen, selain memenuhi kebutuhan keluarga, terdapat faktor-faktor lain yang dipertimbangkan. Salah satunya adalah peluang pasar dan potensi investasi yang ditawarkan oleh kepemilikan apartemen. Generasi ini melihat apartemen sebagai aset yang tidak hanya menyediakan tempat tinggal tetapi juga dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan di masa depan.
Generasi Sandwich tidak terlepas dari berbagai tantangan dalam upaya mereka memiliki rumah. Berdasarkan data yang diperoleh, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menemukan properti yang tepat, yang dirasakan oleh 36% Generasi Sandwich, diikuti oleh beban biaya tambahan yang berlebihan (35%), seperti biaya asuransi dan notaris, lalu diikuti tingginya biaya cicilan (34%).
Bagi Generasi Sandwich yang berhasil membeli rumah tapak dalam satu tahun terakhir, pemilihan properti yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka menjadi tantangan utama, terutama dalam pasar properti yang semakin kompetitif, penuh dengan pilihan yang beragam, dan terbatasnya dukungan atau alat yang memadai untuk membantu dalam pencarian properti.
Sebaliknya, Generasi Sandwich yang memilih apartemen sebagai pilihan tempat tinggal mereka menghadapi tantangan yang berbeda. Berdasarkan pengalaman mereka dalam setahun terakhir, kondisi properti menjadi masalah utama, dengan hampir setengah dari mereka (47%) menyatakan bahwa mereka harus menangani masalah terkait pemeliharaan atau renovasi properti yang mereka beli.
"Hal ini menunjukkan bahwa membeli apartemen, meskipun menawarkan potensi investasi, juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal menjaga kondisi properti agar tetap layak huni," ujarnya.
Dayu Dara Permata, Founder dan CEO Pinhome mengatakan bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi. Oleh karena itu, Pinhome hadir untuk membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki properti pertama.
“Melalui kolaborasi dengan YouGov dalam riset ini dan juga mendukung produksi film 'Home Sweet Loan', Pinhome berharap dapat memberikan wawasan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kebutuhan dan tantangan generasi sandwich, serta menginspirasi mereka untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah,” ujar Dara. (*)