Terapkan Ekonomi Sirkular, Unilever (UNVR) Mengelola Sampah Plastik 56.159 ton

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjalankan berbagai program untuk mengumpulkan, mengurangi, dan mengelola sampah plastik yang menjadi bagian penting dari strategi Perusahaan. Perseroan pada 2024 mengumpulkan dan mengelola sampah plastik sebesar 56.159 ton. Program Unilever diapresiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) lantaran Unilever dinilai konsisten mewujudkan Peta Jalan Pengurangan Sampah. Perseroan merupakan salah satu dari 20 perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan retail yang diapresiasi Kementerian LHK.

Hal ini menjadi bentuk pengakuan terhadap komitmen jangka panjang Unilever dalam mengadvokasi kebijakan sekaligus mengedepankan penanganan isu sampah plastik sebagai salah satu agenda keberlanjutan untuk mendorong Indonesia yang lebih hijau dan lestari.“Persoalan sampah plastik yang semakin pelik harus ditangani bersama oleh semua sektor termasuk pemerintah dan pelaku usaha. Untuk itu, Kementerian LHK menerbitkan Peraturan Menteri LHK Nomor 75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen. Apresiasi ini ditujukan kepada beberapa pelaku usaha yang konsisten dalam menjalankan peran dan tanggung jawab tersebut,” kata Rosa Vivien Ratnawati, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK pada siaran pers yang ditulis swa.co.id di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Guna mengatasi masalah sampah plastik di hulu, perseroan fokus pada penerapan ekonomi sirkular dengan melakukan inovasi kemasan yang menggunakan lebih sedikit plastik, atau plastik yang dapat didaur ulang. Di tengah, Perseroan melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah. Sementara di hilir, mendorong pemanfaatan limbah plastik sebagai sumber energi terbarukan.

Seluruh strategi ini melibatkan kolaborasi bersama pemerintah, swasta, hingga masyarakat yang memiliki peran penting terhadap pengelolaan sampah kemasan plastik setelah pemakaian. Perusahaan memiliki rekam jejak yang panjang dalam mewujudkan agenda keberlanjutan, Unilever kini sedang memasuki era ketiga dengan Growth Action Plan (GAP) Sustainability Goals.

“Dengan target yang ambisius namun lebih realistis, kami akan melakukan lebih banyak aksi berdasarkan urgensi dengan berfokus pada empat isu: iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Dalam pengimplementasiannya, kami mengintegrasikan agenda keberlanjutan dan bisnis demi terwujudnya lingkungan yang lebih hijau dan lestari sambil terus bekerja secara sistemik untuk memberikan dampak yang lebih menyeluruh,” kata Nurdiana Darus, Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia. (*)

# Tag