Global Sukses Solusi (RUNS) Angkat Indrawan Nugroho dan Wahyu Hidayat sebagai Komisaris
PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS) resmi mengangkat Indrawan Nugroho sebagai komisaris independen perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Selain Indrawan, perusahaan juga mengangkat Wahyu Hidayat sebagai komisaris utama. Kedua komisaris ini akan memperkuat inovasi digital dan menyiapkan langkah strategis perusahaan.
Penunjukkan Indrawan sebagai komisaris independen sejalan dengan tiga kekuatan utama perusahaan, yaitu Strong Expansive Network, Go-To-Market Expertise, dan Sales Conversion Tactics. Latar belakang Indrawan dalam pengembangan inovasi korporasi diharapkan dapat mempercepat penerapan tiga kekuatan dalam strategi perusahaan.
Perusahaan memperkirakan, pasar Enterprise Resource Planning (ERP), sebuah sistem informasi untuk otomasi dan integrasi proses bisnis, dapat berkembang pesat dibandingkan rata-rata pertumbuhan tahunan global. Perusahaan kini berfokus pada perbaikan kinerja dan pengembangan mitra distribusi.
“Kehadiran Indrawan diharapkan mampu memperkuat visi dan strategi kami dalam menghadapi tantangan masa depan serta terus berinovasi,” jelas Direktur Utama Global Sukses Solusi, Sony Rachmadi Purnomo dalam keterangan resmi pada Jumat (11/10/2024).
Indrawan Nugroho juga adalah pendiri dan CEO Corporate Innovation Asia (CIAS). Berlatar belakang pendidikan manajemen strategi dan inovasi digital, Indrawan telah menyelesaikan studi sarjana di Universitas Melbourne, pascasarjana di Universitas Indonesia, serta doktoral di Universitas Bina Nusantara (BINUS).
Global Sukses Solusi atau RUN System merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak ERP sejak tahun 2013. Perusahaan ini merupakan salah satu mitra Telkom Group, yang juga masuk dalam program inkubator Indigo Incubator oleh perusahaan tersebut pada tahun 2014.
Sebelumnya, perusahaan juga telah menggelar RUPSLB pada Februari 2024 untuk perubahan susunan direksi dan komisaris. Langkah tersebut dilakukan untuk penyesuaian perusahaan terhadap dinamika pasar industri kecerdasan buatan (AI) dan software-as-a-service (SaaS), serta faktor internal perusahaan. (*)