Hilirisasi Sawit, Ekspor CPO dan Turunannya Berkontribusi 11,6% Terhadap Ekspor Non Migas
Chief Economist Bank Dunia untuk Kawasan Asia Pasifik, Aaditya Mattoo, mengungkapkan perekonomian Indonesia masih ketergantungan dengan fluktuasi siklus harga komoditas dunia sektor batubara dan minyak kelapa sawit. Bahkan kebijakan impor Indonesia yang dianggap ketat untuk sejumlah komoditas dan produk, menyebabkan sektor manufaktur tak kuat menopang perekonomian nasional kala siklus harga komoditas melandai.
Mendengar ungkapan itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita ingin meluruskan realistas yang sebenarnya di industri agro terutama kelapa sawit. Dia menegaskan perekonomi Indonesia tidak tergantung terhadap fluktuasi harga minyak kelapa sawit. Sebab, sektor kelapa sawit sudah melakukan hilirisasi yang mendalam.
Program hilirisasi tersebut sudah membuahkan hasil manis. Terbukti nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya sebesar US$28,45 miliar atau 11,6% dari total ekspor non migas dengan rasio ekspor bahan baku (CPO/CPKO)terhadap produk olahan (processed palm oil) 10,25% : 89,75%. "Data ini menunjukkan betapa pentingnya hilirisasi kelapa sawit yang bisa menjawab tantangan untuk keluar dari middle income trap," ucapnya dalam siaran pers yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Agus menyampaikan data nilai PDB nasional kuartal II/2024 mencapai Rp5,536 triliun, dengan prediksi kontribusi sektor industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya mencapai 3,5% atau Rp193 triliun. Agus memperkirakan nilai ekonomi sektor kelapa sawit pada periode akhir 2024 mendatang, bisa memasukkan kantong ekonomi Rp775 triliun.
Sementara itu, kebijakan restriksi impor berfungsi untuk melindungi industri dalam negeri, meningkatkan daya saing di skala global dan menaikkan pula kinerja manufaktur dalam menopang perekonomian Indonesia. "Terbukti sewaktu pasar global lesu karena pandemi Covid-19 dan terjadinya konflik global, pasar domestik dari produk manufaktur menjadi penopang dan game changer bagi perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (*)