Economic Issues

Bappenas Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Mencapai 8%

Diskusi tentang Urgensi Industrialisasi untuk Mencapai Pertumbuhan 8%, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (Foto: Audrey/SWA)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) baru-baru ini memaparkan dua skenario untuk kabinet Prabowo Subianto, yang dapat membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa skenario tersebut bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata hingga 7% dalam lima tahun mendatang, sebagai bagian dari upaya menjadikan Indonesia negara maju pada 2045.

"Skenario satu atau dua itu fine, itu di atas RPJPN. Buat kami adalah bagaimana mencari sumber pertumbuhan ekonomi untuk kita bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi 8%," jelas Amalia dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Core Indonesia bertema "Urgensi Industrialisasi untuk Mencapai Pertumbuhan 8%", Rabu (16/10/2024).

Bappenas telah merancang dua skenario. Pada skenario pertama, pertumbuhan ekonomi akan meningkat secara bertahap selama periode 2025-2029, dengan target pertumbuhan 5,7% pada 2025 hingga mencapai rata-rata 8% pada akhir periode.

Sementara itu, skenario kedua menekankan percepatan pertumbuhan, dengan target 8,3% pada tahun ketiga (2027), 8% pada tahun keempat, dan 7,8% pada 2029, menghasilkan pertumbuhan rata-rata 7,7%.

Amalia menekankan pentingnya industrialisasi sebagai pendorong utama untuk mencapai target tersebut. “Contohnya, dengan pembangunan infrastruktur, kemudian program makan bergizi gratis yang mengutamakan suplai lokal, ini akan menggerakkan ekonomi di sektor informal dengan menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah,” ungkapnya.

Optimisme kabinet Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini didukung oleh rencana konkret dan berbagai stimulus yang akan mempercepat implementasi program-program mereka. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved