Kesepakatan Cross Border, Penandatanganan Dokumen Lintas Negara Gunakan Layanan Privy

Selain perusahaan dari Australia, Privy memfasilitasi penandatanganan kerja sama bisnis perusahaan Indonesia lainnya dengan Vietnam dan Korea di acara TEI 2024. (Foto: Istimewa)

PT Privy Identitas Digital (Privy) memperluas jangkauan pasar seiring disepakatinya fasilitasi penandatangan dokumen perjanjian lintas negara (cross border) perusahaan di Indonesia dan Australia secara daring di Trade Expo Indonesia 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada akhir pekan lalu. Perusahaan rintisan tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi ini menandatangani perjanjian kerja sama antara PT Doa Bangsa Agrobisnis di Jakarta yang menunjuk Expert Trading Consulting Australia Pty Ltd sebagai perwakilan pemasaran sekaligus mempromosikan dan mengembangkan pasar di Australia.

“Melalui aplikasi tanda tangan elektronik tersertifikasi milik Privy, menjamin keutuhan isi dari perjanjian dan tidak dapat diubah setelah ditandatangani. Integritas dari isi perjanjian bersifat nirsangkal dan terjamin keabsahannya,” ungkap Presiden Direktur PT Doa Bangsa Agrobisnis, Hikmat Taufik, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Penandatanganan kerja sama cross border Indonesia-Australia ini senilai US$15 juta. Kegiatan ini disaksikan Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan dan dilakukan secara bersamaan tanpa menemui kendala berarti.

Australia Pty Ltd., meyakini peranan teknologi digital sangat penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan perdagangan saat ini, sehingga pemanfaatannya perlu ditingkatkan oleh banyak pihak di waktu yang akan datang.

Sementara itu, CEO Privy, Marshall Pribadi, mengatakan teknologi digital tidak hanya berperan dalam meningkatkan produktivitas di suatu perusahaan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian. “Dengan pemafaatan teknologi yang tepat, institusi bisnis dan pengusaha mendapatkan keuntungan yang besar seperti dapat menekan biaya produksi, meningkatkan daya saing serta pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” ungkap Marshall.

Selain perusahaan dari Australia, Privy memfasilitasi penandatanganan kerja sama bisnis perusahaan Indonesia lainnya dengan Vietnam dan Korea di acara TEI 2024. Tercatat total nilai perjanjian sebesar US$ 19 juta. Privy juga dipercaya perusahaan asing dari Australia, Vietnam dan Korea untuk menyediakan perjanjian kerja sama menggunakan TTE dengan total nilai US$119.133.000.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan harapannya agar banyak pihak yang berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta ekspor melalui peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk Indonesia. “Alhamdulillah, antusiasme eksportir, buyer, serta investor terhadap TEI tahun ini sungguh luar biasa. Capaian ini lebih banyak karena kami targetkan transaksi US$ 15 miliar, tapi terlampaui menjadi US$22,73 miliar,” ucap Zulkifli.

Privy menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo dan Kemenetrian Perdagangan karena Privy berkontribusi sejak 9 tahun terakhir ini menjadi penyelenggara tanda tangan digital asli Indonesia, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital, dan menjadi piranti lunak korporasi Indonesia yang pertamakalina beroperasi di negara maju. (*)

# Tag