Maybelline Gelar Edukasi Kesehatan Mental untuk Gen Z di Kampus

Maybelline Indonesia mengedukasi mahasiswa mengenai kesehatan mental dan telah menggelar sesi konseling sebanyak 40 ribu kali kepada masyarakat. Konseling ini tidak memungut bayaran sepersen pun sehingga membuka akses kepada publik untuk meningkatkan awareness kesehatan mental. Contohnya, Maybelline Indonesia melatih mahasiswa dan Gen Z di Universitas Prasetya Mulya pada hari ini.

Maybelline secara konsisten memberikan akses konseling gratis dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan mental, terutama kecemasan dan depresi. “Kami membawa Brave Together dan memberikan pelatihan kepada mahasiswa di Universita Prasetya Mulya tentang cara menjadi pendengar yang atau kita kenal sebagai Brave Talk,” ujarnya dalam jumpa pers di Universitas Prasetya Mulya di BSD, Tangerang pada Kamis (17/10/2024).

Berdasarkan riset bertajuk Indonesia Gen Z Report 2024, kesehatan mental menjadi satu dari tiga isu yang menjadi perhatian Gen Z dan Generasi Milenial di Indonesia. Adapun, dua isu lainnya yang jadi perhatian mereka adalah kesetaraan sosial dan ekonomi, serta hak asasi manusia dan keadilan sosial.

Namun, stigma negatif seputar kesehatan mental dan akses pelayanan menjadi penghambat utama untuk pemulihan seseorang. Oleh sebab itu, Maybelline bekerja sama dengan KALM (platform konseling daring berbasis aplikasi) dalam mengatasi hambatan itu melalui akses konseling gratis berbasis aplikasi untuk masyarakat Indonesia.

Sejak tahun 2022, tercatat adanya kenaikan partisipasi sesi konseling melalui inisiatif tersebut sebanyak lebih dari 2 kali lipat di tahun 2023. Menariknya, sesi konseling tersebut didominasi oleh Gen Z berusia 19-27 tahun, dengan 86 persen peserta konseling adalah perempuan.

Selain itu, KALM mencatat bahwa sesi konseling paling sering diklaim setelah pukul 18:00 WIB - 20:00 WIB. Sebanyak 73 persen peserta konseling melaporkan gejala kecemasan dan depresi dengan ciri-ciri berupa cemas, gugup, gelisah, serangan panik, sulit berkonsentrasi, sering menangis, merasa putus asa, mood swing, marah, stres, sulit tidur, dan kelelahan.

Melalui inisiatif itu, sebanyak 94% dari jumlah total peserta merasa terbantu oleh program konseling gratis dari para psikolog yang kompeten. Hingga hari ini, lebih dari 40 ribu sesi konseling profesional gratis telah diberikan dan diharapkan program ini dapat berlanjut ke depannya.

“Kami bersyukur KALM dapat menjadi bagian dari inisiatif yang inklusif ini karena Brave Together berhasil membuka akses konseling bagi mereka yang sebelumnya terhambat karena alasan finansial maupun geografis,” kata Psikolog Aplikasi KALM, Jessica.

Selain melayani sesi konseling gratis, Brave together memperkenalkan Brave Talk yang ada lima langkah (B-R-A-V-E) mudah yang diformulasikan bersama KALM untuk membantu setiap orang menjadi teman yang baik dalam mendengarkan curhatan teman mereka. Berikut langkah-langkahnya:

  • Beri perhatian penuh: bersikap peka dan memperhatikan kondisi teman sekitar.
  • Ruang dan waktu harus tepat: pastikan situasi dan kondisi mendukung untuk mendengarkan cerita
  • Ajukan pertanyaan: bertanyalah untuk memahami apa yang sedang mereka alami.
  • Validasi perasaan: memvalidasi perasaan mereka hingga mereka merasa didengar dan diterima
  • Eksplorasi bantuan professional: arahkan teman untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada professional yang kompeten dalam bidangnya. (*)

# Tag