Festival Panen Makmur Bersama Ratusan Petani Lokal Menuju Pertanian yang Optimal
Setelah mengadakan Festival Panen Makmur di Takalar, Sulawesi Selatan pada Juli 2024, Cap Panah Merah (CPM), brand dari PT East West Seed Indonesia kembali menggelar festival serupa di Desa Tulungrejo, Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur pada pertengahan Oktober 2024 dengan mengusung tema #CaraBisaPanenMakmur.
Festival Panen Makmur merupakan hasil kolaborasi CPM dan ratusan petani yang memiliki semangat untuk memberikan dampak positif kepada rekan petani di sekitarnya dengan berbagi pengalaman dan teknik bertani yang mereka peroleh di Festival Panen Makmur kepada petani di daerah mereka masing-masing. Dengan cara ini, diyakini akan semakin banyak petani yang dapat mencapai panen makmur dengan lebih baik.
Menurut Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia, kegiatan Festival Panen Makmur ini diselenggarakan di daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam pertanian buah dan sayur. Dengan adanya kegiatan ini di desa Tulungrejo, Pujon Kidul, Malang, menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mendukung petani lokal dengan menyediakan tidak hanya benih berkualitas tinggi tetapi juga teknis yang mendalam tentang cara mengoptimalkan hasil panen.
Dalam Festival Panen Makmur tersebut, selain melakukan penanaman benih Cabe Keriting (Tangguh F1), benih Buncis (Tresna XL), benih Daun Bawang (Blaze F1), benih Bawang Merah (Merdeka F1), benih Kubis Hijau (PM 48 FI), benih Jagung Manis (Secada 88 F1) dan benih Sayur Pakcoy (Naura F1) di lahan Learning Farm Malang.
Selain itu, ada acara Gelar Teknologi yang menguak rahasia panen sayuran dan buah dengan berbagai benih unggulan baru Cap Panah Merah, seperti benih Cabe Keriting Tanggih F1 yang bisa menghasilkan 2 kg/tanaman; benih buncis Tresna XL yang bisa menghasilkan hingga 700 gram/tanaman, benih bawang merah Merdeka F1 yang menghasilkan panen hingga 15 ton/ha, benih Bawang Daun Blaze F1 yang mampu menaikkan produksi Bawang Daun hingga 30% dan benih Kubis Hijau PM 48 F1 yang bisa menghasilkan panen lebih cepat dan memilki bobot kubis hijau hingga 2 kg/tanaman.
Dengan kegiatan di lahan ini harapannya, selain dapat membantu petani lokal untuk mencapai panen makmur, dapat juga memberikan edukasi mendalam mengenai praktik untuk mencapai hasil panen yang optimal. Di sini, petani dibekali dengan informasi tentang pembuatan pupuk, pengendalian hama dan penyakit, serta konsultasi mendalam terkait benih.
Dengan pendekatan ini, petani akan semakin menyadari selain benih unggul, praktik yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan sangat penting untuk dilakukan.
Acara ini juga merupakan kesempatan bagi para peserta untuk berkolaborasi dan saling bertukar pengalaman. Dalam suasana ceria dan interaktif, petani dapat berdiskusi dan saling mendukung. “Melalui sinau bareng, kami belajar bagaimana menghadapi tantangan pertanian yang ada saat ini,” tutur Agus, salah seorang petani lokal yang hadir di Festival Panen Makmur tersebut.
Festival ini mencerminkan upaya untuk mendukung petani lokal dalam mencapai hasil yang lebih baik. Lebih jauh Glenn mengatakan, “Kualitas benih adalah kunci untuk mencapai produktivitas pertanian yang berkelanjutan. Kami berfokus tidak hanya pada penyediaan benih unggul, tetapi juga pada pendidikan praktis yang membantu para petani memaksimalkan potensi dari setiap benih yang mereka tanam. Dengan kolaborasi ini, diharapkan petani dapat terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan di lapangan dengan lebih percaya diri.”
Selain itu, upaya untuk meningkatkan praktik pertanian yang tepat juga terus disuarakan melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook, dengan menggunakan hashtag #carabisapanenmakmur dan #panenmakmur. Inisiatif ini mengajak semua lapisan masyarakat untuk berbagi informasi dan ilmu pertanian demi kemajuan sektor pertanian sayur di Indonesia.
CPM juga memastikan benih-benih unggulannya dipasarkan di toko-toko pertanian dan Official Store Cap Panah Merah di berbagai platform e-commerce, WhatsApp, Instagram, Facebook dan lainnya.
Distribusi yang efektif ini memastikan bahwa setiap petani di Indonesia dapat mudah mengakses benih berkualitas dari CPM, tidak terbatas oleh lokasi geografis atau keterbatasan akses. Hal ini tidak hanya memudahkan petani untuk memperoleh benih unggul dengan lebih mudah dan efisien, tetapi juga mendukung keberhasilan usaha para petani. (*)