BNI Sekuritas Proyeksi IHSG Kembali Alami Kenaikan, Ini 6 Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin Ini

Ilustrasi karyawan di BNI Sekuritas. (Foto BNI Sekuritas).

PT BNI Sekuritas memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik hingga 0,32% pada Jumat (18/10/2024) lalu. Ini disertai dengan net buy asing sekitar Rp319 miliar. Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mengalami kenaikan.“IHSG berpotensi melanjutkan kenaikannya setelah inagurasi presiden kemarin,” kata Fanny pada risetnya yang diterima swa.co.id pada Senin (21/10/2024). Fanny menambahkan IHSG akan berada di level support 7700-7730 dan resistance 7800-7830.

Pergerakan pasar global Wall Street mengalami kenaikan, didukung oleh indeks Dow Jones dan S&P 500 yang mencetak rekor tertinggi. Indeks-indeks di Wall Street menguat pada Jumat lalu. Sementara Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high. Dow Jones menguat 0,09% menjadi 43.275,91, sedangkan S&P 500 menguat 0,40% menjadi 5.864,67.

Sementara dari Nasdaq Composite, mengalami kenaikan 0,63% menjadi 18.489,55. Ini dipicu oleh lonjakan harga saham Netflix setelah merilis laporan kinerja keuangan.

“Saham Netflix melonjak 11% setelah melaporkan keuangan melampaui perkiraan pendapatan dan laba dari Wall Street pada kuartal ketiga, serta melaporkan kenaikan iklan sebesar 35% dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya,” jelas Fanny. Ditambah lagi, Procter & Gamble melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan, meskipun pendapatannya di bawah ekspektasi.

Di bursa Asia Pasifik mengalami pergerakan pasar yang mixed pada Jumat lalu, dengan mayoritas indeks yang naik. Bursa saham di Jepang mengalami kenaikan berkat pelemahan yen. Ini ditandai dengan naiknya indeks Nikkei 225 naik 0,18% menjadi 38.981. Mata uang yen yang lemah cenderung membantu saham eksportir karena meningkatkan nilai keuntungan luar negeri dalam yen ketika perusahaan memulangkan pendapatannya ke Jepang.

Sementara di Hong Kong, indeks Hang Seng meningkat 3,61% menjadi 20.804. indeks Taiex di Taiwan menguat 1,88% menjadi 23.487. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,59% menjadi 2.593, dan ASX 200 Australia turun 0,87% ke 8.283.

Di Cina, perekonomiannya mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% pada kuartal III/2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Produk domestik bruto negeri bambu itu tumbuh 0,9% secara kuartalan atau quarter-on-quarter (qoq) pada periode Juli-September 2024. Ini sedikit di bawah ekspektasi yang memperkirakan kenaikan 1,0%. Pertumbuhan ini dibandingkan dengan revisi kenaikan 0,5% pada kuartal sebelumnya.

Di Singapura, indeks Straits Times naik 0,41% menjadi 3.640. sementara itu, indeks FTSE Malaysia naik 0,28% menjadi 1.646. Terakhir, di Indonesia, IHSG pada 18 Oktober lalu ditutup 0,32% dengan net buy asing sebesar Rp319 miliar. Adapun saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBNI, TLKM, BBCA, INDF dan ACES. BNI Sekuritas me-listing 6 rekomendasi saham untuk transaksi jual-beli (trading) hari ini, yaitu HRTA, BREN, BRPT, BBRI, ERAA, dan SMGR.

HRTA

Spec buy dengan area beli di Rp474, potensi cutloss jika break di bawah Rp466. Jika tidak break di bawah Rp474, potensi naik ke Rp484-Rp490 pada jangka pendek (short term).

BREN

Spec buy dengan area beli di Rp7100, cutloss jika break di bawah Rp7050. Jika tidak break di bawah Rp7050, potensi naik ke Rp7225-Rp7350 short term.

BRPT

Spec buy dengan area beli di Rp1020, cutloss jika break di bawah Rp1010. Jika tidak break di bawah Rp1010, potensi naik ke Rp1050-Rp1070 short term.

BBRI

Spec buy dengan area beli di Rp4970, cutloss jika break di bawah Rp4920. Jika tidak break di bawah Rp4970, potensi naik ke Rp5000-Rp5100 short term.

ERAA

Spec buy dengan area beli di Rp460, cutloss jika break di bawah Rp450. Jika tidak break di bawah Rp450, potensi naik ke Rp470-Rp480 short term.

SMGR

Spec buy dengan area beli di Rp4500, cutloss jika break di bawah Rp4400. Jika tidak break di bawah Rp4400, potensi naik ke Rp4600-Rp4720 short term.

# Tag