BNI Sekuritas dan BEI Gandeng Tomoro Coffee untuk Edukasi Pasar Modal
PT BNI Sekuritas atau BNI Sekuritas bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi finansial anak muda milenial dan generasi Z. Program literasi dan edukasi itu dilakukan dengan menggaet Tomoro Coffee.
SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas, Teddy Wishadi, mengatakan Tomoro Coffee ditunjuk sebagai mitra SPM karena kemampuannya dalam menggaet perhatian anak muda. Hal itu didasarkan karena semakin banyak investor dari dua kalangan tersebut.
“Kerja sama ini sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan literasi dan edukasi di kalangan generasi muda,” kata Teddy dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin (21/10/2024).
Lebih rinci, program SPM dengan Tomoro Coffee tersebut diadakan setiap bulan di berbagai cabang Tomoro Coffee di Indonesia. Lokasinya meliputi Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Manado, dan Makassar. Untuk menarik minat calon investor, BNI Sekuritas memberikan fasilitas pendaftaran rekening dana nasabah (RDN) secara gratis.
“Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami yang tidak hanya menyediakan produk berkualitas, tetapi juga pemberdayaan generasi masa depan agar lebih siap dalam menghadapi tantangan keuangan,” kata Direktur Utama Tomoro Coffee, Star Yuan.
Sampai sekarang, BNI Sekuritas telah melakukan SPM di lebih dari 10 cabang Tomoro Coffee di kota besar. Program tersebut dihadiri ratusan peserta dan dalam waktu mendatang program tersebut akan terus diadakan.
Menurut data dari Higo Digital Manual 2024, bahwa sekitar 66,40% generasi milenial memilih kedai kopi atau kafe (coffee shop) sebagai tempat favorit untuk bersantai. Sementara itu, sekitar 75,24% generasi Z memilih coffee shop dibandingkan restoran. Ini menunjukkan coffee shop sebagai tempat untuk bersosialisasi, belajar, dan bekerja.
Adapun data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2024 menunjukkan, sekitar 79-80% investor individu di pasar modal berusia di bawah 40 tahun, dengan 55,38% di antaranya berusia 30 tahun. Kelompok investor ini mengelola total aset sebesar Rp50,75 triliun, sementara investor berusia 31-40 tahun mengelola Rp119,13 triliun. Kelompok dengan rentang umur tersebut mewakili 24,09% dari total aset pasar modal di Indonesia. (*)