News

Kelas Menengah Indonesia Rela Bocor Anggaran Demi Nongkrong

Kelas Menengah Indonesia Rela Bocor Anggaran Demi Nongkrong

Merujuk data survei Inventure bertajuk "Indonesia Market Outlook 2025: Kelas Menengah Hancur, Masihkah Bisnis Mantul?" pada Selasa (22/10/2024), sebanyak 49% masyarakat kelas menengah bahwa sangat rentan mengalami kemerosotan daya beli. Alhasil, mereka terpaksa memangkas anggaran pengeluaran demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Managing Partner Inventure, Yuswohady, mengungkapkan situasi pemangkasan anggaran itu akan menciptakan fenomena lipstick effect. Artinya ada perubahan perilaku konsumen kala krisis ekonomi: mereka bersedia membeli barang mewah yang murah daripada menghabiskan tabungan untuk sesuatu yang besar.

Adapun kantong anggaran yang paling besar dipangkas adalah produk skincare premium seperti SK-II, Lanaige dan lainnya. Kemudian disusul anggaran renovasi rumah beserta furnitur baru hingga anggaran membership berupa gym, Netflix dan Spotify.

Umumnya, masyarakat kelas menengah lebih rela membocorkan anggarannya untuk pembelian barang fesyen terbaru, pendidikan non-formal/tambahan bahkan makan-makan di luar seperti kafe dan restoran.

"Produk skincare affordable masih tetap dipertahankan. Sementara menariknya di tengah penurunan daya beli, biaya untuk makan di luar menjadi pos pengeluaran paling kecil dipangkas dan tidak prioritas dipangkas," ujar Yuswohady, Selasa (22/10/2024). (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved