DPK di J Trust Bank (BCIC) Capai Rp34,36 triliun, Tumbuh 17,53% di Kuartal II
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) mampu mempertahankan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp86,49 miliar pada kuartal II/2024. Dengan performa keuangan saat ini, perseroan percaya diri mampu menutup tahun 2024 dengan positif dan perolehan laba yang meningkat.
Katalis dalam peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh perolehan kredit bruto tumbuh 24,79%, menjadi sebesar Rp27,12 triliun dari sebelumnya Rp21,70 triliun pada kuartal kedua di 2023. Dana pihak ketiga (DPK) di kuartal kedua tahun ini menjadi Rp34,36 triliun atau tumbuh 17,53% dari Rp29,24 triliun secara tahunan. “Perseroan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian sehingga membuat rasio NPL (non performing loan) pada kuartal kedua tahun ini stabil, dengan NPL net berada di level 0,95% dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 12,86%n pada Juni 2024,” kata Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Bank, Helmi A Hidayat pada paparan publik insidentil di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Kinerja keuangan J Trust Bank yang terlihat cukup kuat tersebut itu memicu tren positif terhadap pergerakan harga saham BCIC. Perseroan meningkatkan porsi free float saham BCIC ini menjadi 5,19% dari 4,26%. Peningkatan porsi free float dan sentimen positif dari tren penurunan suku bunga acuan (BI-Rate dan Fed Rate) itu menjadi katalis pendorong harga saham BCIC.
BCIC pada kuartal II tahun 2024 ini mencatatkan dua tonggak sejarah baru. Yang pertama, internet dan mobile banking versi baru J Trust Bank dimutakhirkan lantaran adanya fitur dan tampilan baru yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan para Nasabah.Yang kedua, J Trust Bank pada April 2024 meluncurkan program simpanan ESG pertama yang dinamakan TORA Green Savings. Nasabah tidak hanya mendapat ragam keuntungan dari fitur tabungannya namun otomatis bergotong royong dalam penanaman mangrove serta perbaikan area pesisir di pulau Harapan, Kepulauan. Seribu. Harga saham BCIC pada penutupan perdagangan hari ini naik sebesar 0,53% atau menjadi Rp190 dari perdagangan sebelumnya. (*)