IHSG Berpotensi Rebound, BNI Sekuritas Jagokan 6 Saham di Perdagangan Hari Ini

PT BNI Sekuritas memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi rebound. Hal ini disebabkan IHSG ditutup turun hingga 0,28% pada Jumat (25/10/2024) yang disertai dengan net sell asing sekitar Rp844 miliar.

“IHSG berpotensi rebound terbatas hari ini,” jelas Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman. Fanny menambahkan, IHSG akan berada di level support 7600-7670 dan resistance 7740-7790.

Pergerakan pasar global Wall Street mengalami penurunan. Adapun indeks-indeks Wall Street mayoritas melemah pada Jumat lalu. Namun, Nasdaq Composite mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH), yaitu naik 0,56% menjadi 18.518,61. Peningkatan ini terjadi berkat kenaikan saham emiten teknologi menjelang rilis laporan pendapatan, seperti NVIDIA, Meta, Amazon, Microsoft, hingga Tesla.

“Saham Nvidia menguat 0,8%, diikuti kenaikan pada saham Meta Platforms, Amazon, dan Microsoft. Saham Tesla naik 3,36% setelah pengumuman perkiraan penjualan perusahaan,” lanjut Fanny. Namun, saham HCA Healthcare anjlok hampir 9% setelah melaporkan pendapatan yang terganggu akibat badai. Penurunan harga itu juga diikuti oleh saham Colgate-Palmolive, anjlok 4% setelah perusahaan menurunkan estimasi penjualan tahunannya.

Sementara, S&P 500 turun tipis 0,03% menjadi 5.808,12 dan Dow Jones melemah 0,61% menjadi 42.114,4. Dow Jones melemah karena saham sektor perbankan turun, seperti Goldman Sachs menurun hingga 2,27%. Selain itu, saham sektor makanan dan minuman McDonald’s turun 2,97% karena wabah E. Coli yang terkait dengan hamburger-nya.

Pergerakan pasar Asia Pasifik mengalami variasi pergerakan harga di bursa jelang pemilu di Jepang. Ini ditunjukkan dari indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,59%, Taiex Taiwan naik 0,67%, Kospi Korea Selatan naik 0,09% dan S&P/ASX 200 menguat 0,06%. Namun, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,60%.

Pada akhir pekan lalu, para investor menanti pemilihan umum Jepang. Negeri sakura itu juga merilis angka inflasi Oktober, sebagai data ekonomi utama terakhir sebelum pemilihan. Bank of Japan (BoJ) akan mengadakan rapat terkait kebijakan moneter pada tanggal 30-31 Oktober 2024. Dari segi Indeks Harga Konsumen (IHK) utama Jepang bulan Oktober, turun ke level 1,8% secara tahunan dari bulan sebelumnya sebesar 2,2% pada bulan sebelumnya. Sementara, IHK Jepang non Makanan Segar & Energi berada di 1,8%, dibandingkan dengan 1,7% dan 2% pada Sep-24. Selain itu, IHK non Makanan Segar naik dari 1,6% menjadi 1,8% pada Okt-24.

Di bursa Asia Tenggara, FTSE Straits Times melemah 0,32% dan FTSE Malay turun 0,85%. Sementara IHSG menurun 0,28% dibarengi dengan net sell asing hingga Rp844 miliar. Adapun saham yang banyak dijual asing antara lain BBRI, BBCA, TLKM, SIDO dan UNVR.

BNI Sekuritas kemudian me-listing 6 rekomendasi saham untuk perdagangan saham hari ini, yaitu ADMR, SMRA, MAPI, MBMA, BRMS, dan BBNI.

ADMR

Spec Buy dengan area beli di Rp1400, potensi cutloss jika break di bawah Rp1370. Jika tidak break di bawah Rp1370, potensi naik ke Rp1420-Rp1460 pada jangka pendek (short term).

SMRA

Spec Buy dengan area beli di Rp620, cutloss jika break di bawah Rp600. Jika tidak break di bawah Rp600, potensi naik ke Rp640-Rp670 secara short term.

MAPI

Spec Buy dengan area beli di Rp1690, cutloss jika break di bawah Rp1670. Jika tidak break di bawah Rp1670, potensi naik ke Rp1740-Rp1800 short term.

MBMA

Spec Buy dengan area beli di Rp520, cutloss jika break di bawah Rp510. Jika tidak break di bawah Rp520, potensi naik ke Rp535-Rp550 short term.

BRMS

Spec Buy dengan area beli di Rp350, cutloss jika break di bawah Rp340. Jika tidak break di bawah Rp350, potensi naik ke Rp356-Rp360 short term.

BBNI

Spec Buy dengan area beli di Rp5550, cutloss jika break di bawah Rp5500. Jika tidak break di bawah Rp5500, potensi naik ke Rp5700-Rp5850 short term.

# Tag