Kontribusi Nyata Yayasan WWF Indonesia untuk Laut

Kontribusi Nyata Yayasan WWF Indonesia untuk Laut

Yayasan WWF Indonesia bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sepakat berkolaborasi dengan tema “Mewujudkan Transformasi Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan Berbasis Ekonomi Biru” pada Senin (28/10/2024). Kolaborasi itu akan berlangsung selama lima tahun kedepan.

CEO Yayasan WWF Indonesia, Aditya Bayunanda, mengatakan kolaborasi antar keduanya bukanlah yang pertama kali, mereka sudah bersinergi semenjak KPP terlahir pada 15 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu 2019-2024, Yayasan WWF Indonesia sudah memberikan kontribusi kepada sektor kelautan dan perikanan.

Mulai dari pendampingan dan pengembangan kawasan konservasi di perairan seluas 5,4 juta hektar atau 18,3% dari total 28,9 juta hektar hingga 2023, dukungan pengelolaan dan pemantauan kawasan oleh kelompok masyarakat dan Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP), serta program masyarakat terkait kesadaran isu polusi sampah plastik di laut.

Dalam bidang perikanan, imbuh Aditya, pihaknya berhasil mendukung sejumlah produksi produk. "Seafood ramah lingkungan sebanyak 57.908 ton dan udang budidaya sebesar 62% dari 2.644 ton yang berhasil mendapatkan sertifikat ekolabel (ASC) yang berasal dari perusahaan anggota Seafood Savers," ucapnya dalam siaran pers, Senin (28/10/2024).

Lima tahun terakhir ini pula, ada peningkatan kapasitas pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan yang lestari oleh lebih dari 4.000 stakeholders. Terdapat pula 60 publikasi ilmiah, panduan, dan kajian yang dapat mendukung pengelolaan kawasan konservasi dan perikanan di Indonesia. (*)

# Tag