Penjualan mobil hybrid Toyota terus meningkat, didorong oleh model populer seperti Toyota Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV, yang banyak diminati oleh konsumen yang mengutamakan gaya hidup ramah lingkungan.

Namun, berkembang anggapan di masyarakat bahwa mobil hybrid tidak memerlukan penggantian oli mesin secara rutin karena adanya motor listrik yang membuat mesin bensin jarang beroperasi. Apakah ini benar? Mari simak penjelasan dari Auto2000.

Yagimin, Chief Marketing Auto2000, menjelaskan bahwa meskipun mobil hybrid mengandalkan baterai dan motor listrik, mesin bensin tetap membutuhkan perawatan berkala. "Komponen seperti ECU, baterai, dan motor listrik memang penting, tetapi mesin bensin juga perlu dijaga performanya dengan penggantian oli rutin," ungkap Yagimin, Senin (28/10/2024) kemarin.

Mesin hybrid yang beroperasi tetap mengalami perubahan struktur kimia pada oli mesin, yang menyebabkan penurunan kualitas pelumas. Oli yang tidak optimal dapat meningkatkan gesekan, meninggalkan residu, dan menyebabkan mesin bekerja lebih keras. Jika oli tidak diganti, risiko penumpukan kotoran dan oksidasi dapat merusak komponen mesin dan menimbulkan karat.

Oleh karena itu, meskipun mesin bensin pada mobil hybrid jarang aktif, Auto2000 merekomendasikan penggantian oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 km, mana yang tercapai lebih dahulu.

Sebelum mengganti oli mesin perlu diperhatikan hal-hal seperti : Periksa Spesifikasi di Buku Manual: Gunakan oli sesuai spesifikasi mesin mobil hybrid yang tercantum dalam buku manual ; Cek Kekentalan Oli: Sesuaikan indeks viskositas oli dengan kebutuhan mesin hybrid Toyota untuk memastikan perlindungan optimal ; Pilih Kualitas Oli yang Tepat: Gunakan oli dengan standar API yang sesuai, dan pilih oli sintetis dengan formula aditif yang tahan oksidasi, rendah gesekan, dan memiliki daya pembersih tinggi dan Gunakan Toyota Motor Oil (TMO): TMO dirancang khusus untuk karakter mesin mobil hybrid Toyota dan kondisi iklim tropis Indonesia, sehingga memberikan performa maksimal. (*)