Veddriq Leonardo dan Rajiah Sallsabillah Bakal Kelola Bonus Medali Olimpiade ke Investasi, Apa Saja?
Peraih medali Olimpiade Paris 2024 dan Asian Games 2024 cabang olahraga panjat tebing, Veddriq Leonardo dan Rajiah Sallsabillah berencana untuk mengalokasikan bonus yang diperoleh ke sejumlah instrumen investasi. Pengungkapan ini muncul saat edukasi dan literasi keuangan yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Veddriq menjelaskan, profil risiko investasi berpengaruh pada pilihan instrumen investasi. Veddriq mengaku, memiliki profil risiko konservatif, sehingga memilih instrumen investasi yang berisiko rendah.
“Instrumen seperti emas, properti, mungkin sebagian ada yang ke saham. Saham, nanti saya akan pilih-pilih, karena ada yang [masuk daftar] LQ45,” kata Veddriq dalam acara Ring the Bell for Financial Literacy (RTBFL) di Gedung BEI di Jakarta pada Selasa (29/10/2024).
Senada dengan Veddriq, Rajiah juga memiliki profil risiko konservatif. Rajiah akan memilih investasi yang berisiko rendah seperti properti dan emas. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari instrument investasi saham.
“Untuk ke depannya mungkin saya akan coba untuk belajar bisa investasi ke saham,” ujar Rajiah. “Mungkin akan coba ke Antam (ANTM), BRI (BBRI), dan Sido Muncul (SIDO),” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum FPTI, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengaku antusias terhadap kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang diadakan oleh BEI. Menurut Yenny, pengetahuan keuangan di kalangan atlet tidak jauh berbeda dengan rata-rata masyarakat di Indonesia, yang masih perlu ada peningkatan literasi keuangan dan berpeluang menjadi korban investasi bodong.
“Kami dari federasi, segera melakukan tindakan, agar teman-teman bisa segera mendapatkan edukasi pengelolaan keuangan yang lebih baik,” tegas Yenny kepada awak media. Yenny melanjutkan, tidak sedikit para atlet yang terjerat judi daring (online), robo trading, hingga investasi bodong lainnya.
Kemudian, FPTI juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan BEI untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM), program rutin BEI untuk edukasi pasar modal ke calon investor muda pada tahun 2025.
“Para atlet memang hidupnya khusus untuk berlatih dan kompetisi. Tapi kalau ada masa off peak season, kami akan koordinasi dengan BEI. Kami siap mengirim atlet dan pengurus [ke program tersebut],” pungkas Yenny.
Kegiatan RTBFL merupakan Upaya BEI untuk peningkatan edukasi keuangan dan perlindungan investor. Selain menggandeng FPTI, BEI juga menggaet Heritage Amanah International, perusahaan penasehat keuangan yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berperan dalam kegiatan tersebut.
RTBFL juga termasuk salah satu kampanye global yang diinisiasi oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO) dan dirayakan oleh bursa anggota World Federation of Exchanges (WEE) di seluruh dunia. (*)