Generasi Milenial dan X Masih Dominasi Investasi Obligasi Negara Ritel ORI026T3 dan ORI026T6, Berapa Investornya?
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengumumkan penetapan hasil penjualan obligasi negara ritel seri ORI026T3 dan ORI026T6. Total nilai penjualannya adalah Rp19,35 triliun dengan rincian Rp16,31 triliun untuk ORI026T3 dan Rp3,04 triliun untuk ORI026T6. Investor dari generasi milenial dan X, masing-masing menyumbang penjualan hampir 50%.
Dari jumlah investor, kelompok generasi milenial (kelahiran 1980 – 2000) menyumbang 43,1% terhadap penjualan ORI026T3 dan 51,4% terhadap penjualan ORI026T6. Sementara generasi X (1965 - 1979) menyumbang 31,9% terhadap penjualan ORI026T3 dan 30,9% penjualan ORI026T6. Adapun generasi Z (di atas tahun 2000), hanya menyumbang 3,6% penjualan ORI026T3 dan 4,1% penjualan ORI026T6.
“Namun secara nominal, masih didominasi oleh generasi Baby Boomers (1946-1964) sebesar 39% untuk ORI026T3 dan generasi X sebesar 40% untuk ORI026T6,” kata manajemen Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi yang diterima Swa.co.id dikutip pada Selasa (29/10/2024).
Adapun total investor ORI026T3 mencapai 42.796 investor, dengan 13.701 atau 32,01% merupakan investor baru. Sementara total investor ORI026T6 mencapai 7.829 investor, dengan 2.129 atau 27,19% di antaranya merupakan investor baru.
Kemudian dari segi profesi, wiraswasta masih mendominasi pemesanan produk obligasi negara. Secara nominal, 39% wiraswasta memesan ORI026T3 dan 41%-nya memesan ORI026T6. Lalu, disusul oleh pegawai swasta, dengan rincian ada 34% investor ORI026T3 dan 38% investor ORI026T6. Namun, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI026T3 dan empat besar investor ORI026T6.
Kemenkeu mencatat bahwa jumlah investor obligasi negara masih didominasi pria, setelah itu disusul oleh wanita, dengan porsi yang hampir seimbang. Setidaknya ada 58% investor pria memesan ORI026T3 dan 53% investor wanita memesan ORI026T6.
Kemenkeu menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI026T3 dan ORI026T6 akan digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2024 dan perubahannya. Pemerintah akan menginvestasikan dana tersebut ke berbagai proyek yang memenuhi Eligible SDGs Expenditures berdasarkan Kerangka Surat Berharga Negara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Government Securities Framework).
Lebih detail, ORI026T6 merupakan surat berharga negara (SBN) ritel pertama yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup aksi untuk mengatasi berbagai tantangan global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan lainnya.
Capaian penjualan obligasi negara itu masih disumbang dari mitra distribusi (midis), baik dari nominal maupun jumlah investor. Kemudian disusul oleh perusahaan teknologi keuangan (fintech) yang berasal dari kelompok non-bank. Perusahaan fintech mencapai nominal dan jumlah investor terbesar dalam penjualan obligasi negara tersebut.
Sebelumnya, produk obligasi negara ORI026T3 dan ORI026T6 ditawarkan pada 30 September 2024 hingga 24 Oktober 2024. Adapun yield yang ditawarkan di pasar sekunder serta likuiditas di pasar keuangan, masing-masing kuponnya sebesar 6,30% dan 6,40%. (*)