Pendapatan DMAS Capai Rp1,7 Triliun, Lahan Untuk Data Center Digemari Konsumen
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang kawasan industri terpadu Kota Deltamas, mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan di periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,7 triliun atau sekitar 93,6% dari target tahun 2024, dan mengalami peningkatan sebesar 71,8% dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp984 miliar.
Segmen industri menjadi penyumbang utama pendapatan usaha Perseroan, mencapai Rp1,5 triliun atau sekitar 91,1% dari total pendapatan usaha Perseroan. Perseroan mencatat bahwa sebagian besar pendapatan berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sektor data center yang berkontribusi sebesar 64,5%.
Dengan dimilikinya fasilitas dan infrastruktur yang komprehensif di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) menjadi daya tarik investor asing dari berbagai sektor. “Hingga saat ini, sektor data center masih menjadi primadona di segmen industri,” ungkap Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Di samping pendapatan dari segmen industri, segmen hunian berkontribusi sebesar Rp92,3 miliar dan dari segmen komersial berkontribusi sebesar Rp34,4 miliar. Sedangkan segmen sewa dan segmen hotel, masing-masing berkontribusi sebesar Rp12,3 miliar dan Rp12,1 miliar.
Laba kotor Perseroan mengalami kenaikan sebesar 74,4% dari Rp677 miliar di tahun lalu menjadi Rp1,18 triliun tahun ini. Dengan marjin laba kotor tercatat sekitar 69,9%. Selain itu, laba usaha Perseroan juga tumbuh sebesar 87,8% menjadi Rp977,5 miliar dibandingkan Rp520,6 miliar di periode yang sama pada tahun lalu. Marjin laba usaha juga bertumbuh menjadi 57,9% dibandingkan marjin laba usaha tahun lalu sebesar 52,9%.
Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun, atau naik sebesar 84,7% dari laba tahun 2023 sebesar Rp608 miliar. Sementara itu, marjin laba bersih tercatat sebesar 66,5%.
Dari sisi fundamental, jumlah aset DMAS per 30 September 2024 tercatat Rp7,74 triliun, meningkat sebesar Rp1,02 triliun atau 15,2% dibandingkan tahun lalu Rp6,72 triliun. Peningkatan aset perseroan ini disebabkan oleh kenaikan pada kas dan setara kas sebesar Rp1,95 triliun, meningkat sebesar Rp919,6 miliar atau 89,6% dibandingkan posisi kas dan setara kas pada 31 Desember 2023 sebesar Rp1,03 triliun.
Adapun, jumlah liabilitas perseroan per 30 September 2024 tercatat Rp738,5 miliar, sedikit lebih rendah Rp99,6 miliar atau 11,9% dibandingkan jumlah liabilitas DMAS per 31 Desember 2023 yaitu sebesar Rp838 miliar. Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh menurunnya liabilitas kontrak sebesar Rp136,2 miliar atau sekitar 22,3%. Jumlah ekuitas (bersih) per 30 September 2024 meningkat sekitar 19,1% menjadi Rp7,0 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember 2023 sebesar Rp5,9 triliun.
Perseroan memiliki posisi kas yang sehat karena tidak memiliki utang. Dengan posisi kas yang bersih dan sehat serta terus berupaya mengembangkan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian. “Kinerja yang baik pada periode sembilan bulan pertama ini mencerminkan komitmen kami yang antusias terhadap peluang dan inovasi untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan para pemangku kepentingan.” ujar Tondy. (*)