Bos Adi Sarana Armada (ASSA) Ungkapkan Pendorong Laba Bersih Naik 307%
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) pada kuartal ketiga tahun ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 307% atau menjadi Rp268,2 miliar dari Rp65,9 miliar di kuartal III di 2023. Perolehan laba bersih yang solid tersebut didukung oleh perolehan pendapatan sebesar Rp3,64 triliun, meningkat 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Performa ASSA di periode itu diraih berkat sinergi antar pilar bisnis kami, mulai dari bisnis penjualan dan lelang mobil mobil bekas, rental, hingga logistik."Dengan sinergi antar pilar yang sudah sukses dilakukan ini, ke depannya kami akan terus mengoptimalkan serta mengembangkan unit usaha yang ada agar bisa terus beradaptasi dengan kebutuhan para pelanggan,” kata Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Hingga kuartal ketiga 2024 ini, semua pilar bisnis ASSA tumbuh positif. Bisnis penyewaan kendaraan, autopool dan driver melalui ASSA Rent membukukan pendapatan Rp1,41 triliun, naik 2,3% dan menyumbang pendapatan terbesar di kuartal ini sebesar 39%. Penjualan mobil bekas dan lelang memperoleh pendapatan Rp847,6 miliar, naik 9,6% secara tahunan. Logistik, termasuk pengiriman express,membukukan pendapatan Rp1,37 triliun atau naik 5,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Manajemen ASSA mengapresiasi kinerja yang bagus ini. "Tetapi kami tidak boleh berpuas diri. Oleh karenanya, kami akan terus mengembangkan ASSA Rent untuk bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi. Di pilar logistik, kami akan terus memperluas portofolio CargoShare untuk menjangkau lebih banyak klien B2B, serta terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam pengiriman express. Dan tentu saja, kami juga akan terus memperkuat ekosistem bisnis kendaraan bekas baik melalui JBA, Caroline.id, maupun MotoGadai,” tutur Prodjo Sunarjanto.
Emiten yang bergerak di ekosistem mobilitas orang dan barang yang terintegrasi melalui 3 pilar bisnis utamanya, yaitu sewa kendaraan korporasi (ASSA Rent), logistik value chain (CargoShare Logistics, Anteraja, ASSA Logistics), dan ekosistem kendaraan bekas (ASLC, melalui JBA dan Caroline).Kinerja cemerlang unit usaha ASSA itu merupaan keberhasilan ASSA mensinergikan pilar-pilar utama bisnis, yaitu jual beli mobil bekas, rental, dan logistik
ASSA terus giat memperluas dan mengembangkan seluruh pilar bisnis yang dimiliki untuk bisa menjadi pemain one-stopsolution terdepan di Tanah Air. ASSA telah memiliki ekosistem bisnis yang terintegrasi, sehingga semua pilar bisnis saling bersinergi satu sama lain untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Harga saham ASSA pada penutupan perdagangan Selasa kemarin turun 1,27%, menjadi Rp775 dari perdagangan sebelumnya. (*)