Kinerja Astra (ASII) Kuartal III/2024: Laba Bersih Rp25,9 Triliun, Meski Sektor Otomotif Turun

PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan kinerjanya untuk periode kuartal III/2024, Rabu (30/10/2024). Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2024 sebesar Rp246,3 triliun, meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih Grup, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina, mencapai Rp26,2 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup juga sedikit meningkat menjadi sebesar Rp25,9 triliun.

Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2024 sebesar Rp5.111, meningkat 4% dibandingkan pada 31 Desember 2023. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, sebesar Rp9,9 triliun pada 30 September 2024, dibandingkan dengan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup sebesar Rp58,0 triliun pada 30 September 2024 dibandingkan dengan Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023.

Kinerja Lini Bisnis

Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 7% menjadi Rp8,5 triliun, terutama disebabkan oleh dampak penjualan mobil yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar mobil nasional, yang mengimbangi peningkatan kontribusi bisnis sepeda motor.

Penjualan mobil Astra menurun 15% menjadi 358.000 unit, sehingga pangsa pasar meningkat dari 56% menjadi 57%. Selama periode tersebut, dua belas model baru dan sebelas model revamped telah diluncurkan.

Penjualan sepeda motor nasional meningkat 3% menjadi 4,9 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2024 (sumber: Kementerian Perindustrian). Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor mencapai 3,8 juta unit, meningkat 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pangsa pasar menurun dari 79% menjadi 77%. Selama periode tersebut, empat model baru dan sembilan model revamped telah diluncurkan.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp1,5 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari ekspor. Bisnis mobil bekas Grup, OLXmobbi, mencatat penjualan hampir 20.000 unit, meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 6% menjadi Rp6,2 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Ini disebabkan terutama oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.

Untuk divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup laba bersih meningkat 1% menjadi Rp9,6 triliun. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan kinerja pada bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan emas yang mengimbangi penurunan penjualan alat berat dan pertambangan batu bara.

Di sektor agribisnis, laba bersih stabil di angka Rp638 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Kinerja ini disebabkan oleh harga jual minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih tinggi, meskipun terdapat penurunan volume penjualan CPO dan produk turunannya.

Divisi infrastruktur dan logistik Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 27% menjadi Rp972 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Konsensi jalan tol Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 5% dari 396 km ruas jalan tol yang telah beroperasi di sepanjang jaringan tol Trans-Jawa dan tol Lingkar Luar Jakarta. PT Serasi Autoraya mencatatkan peningkatan jumlah unit kontrak sebesar 5% menjadi 26.800 unit dan peningkatan kontribusi dari bisnis logistik.

Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih 21% menjadi Rp116 miliar, terutama disebabkan oleh marjin usaha yang lebih baik.

Divisi properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp162 miliar, disebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra dan peningkatan pendapatan dari bisnis residensial.

“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 memperlihatkan resiliensi portofolio bisnis kami yang terdiversifikasi dengan baik. Meskipun pasar mobil masih relatif lemah, namun kami memperkirakan Grup dapat mempertahankan kinerja yang kuat hingga akhir tahun ini. Kami tetap yakin terhadap potensi ekonomi Indonesia dan akan terus menjajaki peluang baru untuk semakin memperkuat portofolio Grup, selaras dengan pertumbuhan jangka panjang Indonesia,” kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro, Rabu (30/10/2024).

Djony melanjutkan, untuk aksi korporasi terbaru, Perseroan pada bulan Oktober telah menyelesaikan akuisisi 95,8% saham Heartology Cardiovascular Hospital dengan nilai investasi sebesar Rp643 miliar. Heartology merupakan salah satu rumah sakit spesialis jantung swasta terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jakarta.

“Investasi ini adalah bagian dari fokus ekspansi Astra pada sektor kesehatan. Jika investasi ini digabungkan dengan investasi sebelumnya di Halodoc dan Hermina, maka total investasi Perseroan di sektor kesehatan kini mencapai Rp4,2 triliun. Perseroan tetap berkomitmen untuk memperluas portofolionya di sektor kesehatan dan menciptakan sinergi dengan ekosistem Astra yang luas,” ucapnya. (*)

# Tag