Trends

Masyarakat Adat Dayak dan Tradisi Menjaga Hutan Adat

Masyarakat Adat Dayak dan Tradisi Menjaga Hutan Adat

Masyarakat adat Indonesia selalu menjaga hutan dan keberagaman hayati yang tinggal di dalamnya. Salah satunya Masyarakat Adat Dayak Punan Tugung di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Rahmat Sulaiman dari Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) mengungkapkan kondisi wilayah adat tersebut kini sangat memburuk. Sebab wilayah adatnya berada dalam konsesi PT Intracawood yang bergerak pada Hak Pengelolaan (HPH).

"Namun, perbedaan pengelolaan hutan oleh korporasi dan Masyarakat Adat terlihat sangat mencolok dan menunjukkan bagaimana Masyarakat Adat Dayak Punan Tugung mampu melindungi keperawanan hutan adat mereka,” ucapnya dalam siaran pers, Rabu (30/10/2024).

Sementara itu, salah satu perempuan adat Punan Tugung bernama Nurhayati angkat bicara pada Konferensi Para Pihak Ke-16 atau COP 16 CBD tentang Keanekaragaman Hayati di Cali, Colombia pada 21 Oktober 2024-1 November 2024. Nurhayati menuturkan selama ini hutan adat memberikan pengetahuan mengenai obat-obatan tradisional secara turun-menurun.

Bagi Nurhayati, hutan adat adalah surganya kebutuhan masyarakat adat Dayak Punan Tugung. "Hutan adalah supermarket dan apotek gratis bagi kami. Dari hutan, kami bisa mendapatkan segala kebutuhan yang kami perlukan. Kami tidak bisa dipisahkan dengan hutan adat kami,” pungkasnya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved