Startup TransTrack dan Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania Gaet Perusahaan Australia
Startup yang bergerak di bidang logistik asal Indonesia, TransTrack bersama Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk Victoria dan Tasmania, Australia menandatangani kesepakatan dengan RSM Australia untuk kolaborasi bisnis di sektor pertambangan, logistik, dan transportasi publik Australia.
Kesepakatan ini merupakan langkah awal TransTrack eksis di pasar Australia. Kehadiran startup logistik itu dijembatani melalui pameran National Road and Traffic Expo 2024 di Melbourne, Australia pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2024.
“[TransTrack] memperkenalkan solusi transportasi pintar yang didukung oleh KJRI Melbourne,” ucap Pendiri dan CEO TransTrack, Anggia Meisesari dalam keterangan resmi pada Kamis (31/10/2024). Lanjutnya, langkah Ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung inovasi dan kolaborasi lintas negara di sektor transportasi.
Adapun KJRI untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso, mengatakan kesepakatan itu diharapkan dapat menyatukan kekuatan dan kelebihan yang dimiliki kedua perusahaan yang bermitra strategis tersebut.
“[Ini] penting bagi pebisnis Indonesia dan Australia dalam memajukan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di sektor dengan potensi besar, seperti teknologi digital, logistik, dan transportasi,” ujar Kuncoro.
Pada Agustus 2024 lalu, TransTrack meraih pendanaan seri A sebesar US$12 juta (Rp185 miliar, kurs US$1 = Rp15.473) dari sejumlah investor seperti Eurazeo, Cocoon Capital, IFP Securities, Bintang Delapan, dan AppWorks. Pendanaan itu akan digunakan untuk ekspansi perusahaan di pasar Asia Tenggara, khususnya di Singapura dan Malaysia. TransTrack juga mengincar ekspansi bisnis hingga ke Australia dan Taiwan. (*)