Management

Wujud Komitmen Keberlanjutan Bluebird (BIRD) dalam Setiap Layanan

PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana menambah jumlah kendaraan ramah lingkungan seiring dengan target mengurangi emisi karbon hingga 50% pada tahun 2030. Saat ini, jumlah armada ramah lingkungan, baik EV maupun berbahan bakar gas, yang dioperasikan mencapai 3.500. Armada yang masih menggunakan BBM juga didorong untuk menggunakan bahan bakar yang rendah emisi RON >90.

Perseroan berkomitmen mengurangi hingga 50% emisi karbon dan limbah operasional pada tahun 2030 seperti yang tercakup dalam Visi Keberlanjutan 50:30. Dalam upaya mencapai visi tersebut, Bluebird melakukan berbagai inisiatif melalui tiga pilar utama, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps. BlueSky adalah komitmen terhadap lingkungan, BlueLife merupakan komitmen terhadap kesejahteraan sosial, dan BlueCorps yang menjadi komitmen dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.

“Kami sadar mobilitas keberlanjutan lebih dari sekadar armada, sehingga Perusahaan membangun ekosistem untuk mendukung komitmen tersebut. Dimulai dari operasional pengemudi, infrastruktur pengisian daya, hingga transisi energi bersih, ini menjadi bagian dari pilar Blue-Sky pada visi keberlanjutan yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 50 persen hingga tahun 2030,” kata Direktur Utama BIRD Adrianto Djokosoetono dalam peluncuran #TrueBlue-Sky, Rabu (26/9/2024).

Perseroan menyediakan opsi ‘ramah lingkungan’ bagi pelanggan di aplikasi MyBluebird untuk ikut serta dalam mendukung keberlanjutan. Pelanggan dapat memesan armada yang ramah lingkungan dan dapat melihat kontribusinya dalam mengurangi emisi karbon. Sejak 2018 hingga September 2024, Bluebird mengurangi lebih dari 175.000 ton emisi karbon.

Perseroan juga mewujudkan komitmen keberlanjutan dalam mendukung tercapainya target pilar BlueSky dalam bisnis angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Cititrans Busline. Armada yang digunakan sudah berstandar Euro 4 atau standar emisi untuk kendaraan bermotor bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kendaraan pada lingkungan.

Tak berhenti di situ, Cititrans Busline juga menggunakan barang-barang yang sudah didaur ulang mulai seperti kantong snack, air mineral dalam botol kemasan dan penyediaan dispenser untuk isi ulang air minum untuk mengurangi penggunaan botol minum sekali pakai. Perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah.

“Jadi tidak hanya memberikan kenyamanan dalam bermobilitas, masyarakat bisa meyakini bahwa menggunakan bus sebagai moda transportasi juga mendukung pengurangan emisi, dibandingkan penggunaan kendaraan pribadi,” kata CEO Cititrans Busline, Andrew Arristianto, kepada SWA.co.id di Jakarta pada Senin (29/7/2024).

Saat ditanya mengenai penggunaan bus listrik untuk angkutan AKAP, Andrew mengaku bahwa saat ini di Indonesia belum ada yang memakai dan memproduksinya. Jika pun ada hanya untuk bus dalam kota dan Blue Bird sudah menggunakannya di IKN. “Sampai saat ini (untuk AKAP) belum ada, ada tapi mungkin masih dalam tahap uji coba,” ucapnya.

Terbuka dalam Kolaborasi

Terciptanya ekosistem mobilitas berkelanjutan merupakan upaya kolektif, sehingga Perseroan menggandeng mitra strategis dan juga pelanggan untuk turut berpartisipasi. Sebagai contoh, Perusahaan telah bekerjasama dengan pihak ketiga yang tersertifikasi untuk mengelola sampah dan limbah B3 dalam proses rekondisi pada baterai/accu.

Perseroan juga bermitra dengan BenihBaik.com memalui program Suistainability Movement. Kemitraan ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama guna membangun komunitas yang peduli terhadap lingkungan.

Pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan Net Zero Emission Tahun 2060 juga damini oleh Plt. Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Muhammad Fahmi. Menurutnya, pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri, membutuhkan peran aktif swasta dan masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada Blue Bird yang aktif mewujudkan cita-cita nol emisi. Bahkan Blue Bird sudah selangkah di depan karena targetnya lebih tinggi dari pemerintah yang 30%, Blue Bird sudah 50%,” ujar Fahmi.

Selain itu, Bluebird juga mengimplementasikan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang mewajibkan pengemudi dan karyawan menggunakan botol minum isi ulang. Program ini memangkas pengurangan sampah plastik sekali pakai hingga 1,2 juta ton selama tahun 2023. Tidak hanya terkait emisi, perseroan terus menjaga lingkungan melalui efisiensi penggunaan energi dan air di seluruh wilayah operasi. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved