Technology

Qazwa Gandeng eJahit untuk Perkuat Ekosistem Bisnis Fesyen Lokal

CEO Qazwa Dikry Paren dan CMO eJahit Khairunnisa telah meresmikan kerja sama permodalan hingga Rp2 miliar per entitas melalui ekosistem eJahit di Jakarta. (dok. Qazwa)

Industri fesyen memberikan kontribusi sebesar 17,7% atau Rp225 triliun kepada perekonomian Indonesia. Pada 2022 saja, nilai ekspor sektor ekonomi kreatif mencapai US$16,5 miliar. Namun, industri tekstil dan baju mengalami kontraksi 0,03% (year-on-year) akibat membludaknya produk tekstil inpor di pasar Indonesia.

Qazwa, selaku platform peer to-peer (P2P) financing syariah, berkomitmen untuk mendukung industri fesyen lokal dengan membukakan akses permodalan yang aman dan mudah. Pada acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, Qazwa meneken kerja sama untuk menyiapkan akses permodalan hingga Rp50 miliar melalui ekosistem eJahit. Terdapat lima kota yang menjadi bidikan awal kerja sama ini, yaitu Jakarta, Bandung, Bogor, Sukabumi, dan Solo.

Qazwa memiliki lebih dari 200 penerima pembiayaan kredibel di seluruh Indonesia. Per Oktober 2024 ini, telah tersalurkan (disbursement) lebih dari Rp250 miliar kepada para pemilik bisnis kredibel. Sejak diinisiasi pada 2016, Qazwa memberikan akses permodalan kepada lebih dari 10 industri mulai dari properti hingga fesyen. Khusus untuk industri fesyen saja, Qazwa telah menyalurkan (disbursement) permodalan hingga Rp13 miliar.

“Qazwa memperkuat komitmennya untuk mendukung industri fesyen lokal. Data menyebutkan bahwa 71% pelaku UMKM bergantung sepenuhnya dari dompet sendiri dan keluarga untuk akses permodalan bisnis mereka. Nyatanya, mereka membutuhkan akses lebih terhadap permodalan guna mengakselerasi bisnis yang sedang dijalankan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pemilik merk fesyen lokal untuk mendapatkan permodalan yang aman dan mudah serta berdampak positif,” jelas CEO Qazwa, Dikry Paren.

Ini kali pertama Qazwa berkolaborasi dengan eJahit selaku start up yang fokus di industri fesyen. eJahit hadir untuk menjawab keresahan pemilik merk fesyen lokal yang mengalami banyak persoalan saat mencari mitra produk pakaian yang akuntabel dan berkualitas. eJahit berusaha menjadi one-solution-for-all-problems untuk para pemilik merk fesyen lokal dengan menangani mulai dari desain, sourcing, sampel, hingga ke tahap produksi masal. eJahit turut memberdayakan para penjahit-penjahit lokal terbaik guna meningkatkan kualitas produksinya.

Chief Marketing Officer eJahit Khairunnisa menegaskan, “Sejalan dengan komitmen Qazwa untuk memaksimalkan potensi industri fesyen, eJahit memberikan keleluasaan bagi para pemilik merk fesyen lokal untuk bisa mengeksplorasi kreativitas mereka dengan fleksibilitas yang eJahit berikan. Kami menyediakaan lebih dari 300 jenis bahan dengan empat lapis quality control untuk menjaga hasil akhir produk. Peran teknologi turut dihadirkan, dengan memaksimalkan Artificial Intelligence (AI) eJahit mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan hingga 15%.”

Kolaborasi ini akan menggunakan model ecosystem financing. Sebelumnya, Qazwa telah mengimplementasikan model pembiayaan itu bersama eFishery dan BroilerX serta berhasil menyalurkan (disbursement) lebih dari Rp10 miliar kepada 30 peternak ayam broiler dan penambak ikan lokal.

Kerja sama ini ditargetkan akan berjalan selama 12 bulan kedepan. Masing-masing entitas yang berada di ekosistem eJahit dapat mengajukan permodalan ke Qazwa hingga Rp2 miliar dengan tenor 5-6 bulan. Nantinya, pemilik merk fesyen lokal akan melalui proses urun dana (crowdfunding) selama satu minggu di platform Qazwa untuk mencapai pembiayaan yang diajukan. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved