Perusahaan Indonesia Didorong Meningkatkan Skill Karyawan di Era Persaingan Ketat
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menyampaikan perlunya bagi perusahaan di Indonesia untuk terus menaikkan skill karyawan. Selain itu, perusahaan dan karyawan agar semakin solid dan meningkatkan loyalitas karyawan.
“Perusahaan masa kini, perlu berkompetisi dengan baik dan terus menaikkan keterampilan dan kompetensi karyawannya,” tutur Abdul Kadir saat menjadi pembicara kunci di Top Human Capital Awards 2024 di Jakarta pada Rabu pekan ini. Selanjutnya, dia membahas tentang perlunya pencegahan eksploitasi per pekerja migran Indonesia. “Nilai devisa pekerja migran bisa mencapai Rp227 triliun per tahun. Namun, mayoritas yang berangkat ke luar negeri berasal dari jalur non-prosedur atau pun illegal,” ungkapnya seperti dikutip swa.co.id di Jakarta, Jumat (1/10/2024).
Para pekerja tersebut banyak kekurangan keterampilan kerja dan kemampuan berbahasa sehari-hari di negara tujuannya. Sehingga mereka menjadi sasaran eksploitasi. “Nah, kalau kita bisa menaikkan keterampilan tenaga kerja tersebut, maka 50% persoalan eksploitasi bisa hilang. Hal inilah yang sangat menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto,” dia menegaskan.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Top Human Capital Awards 2024, Budi W. Soetjipto, Phd., mengatakan tantangan perubahan bisnis selama ini, menuntut adanya pengelolaan sistem manajemen SDM yang agile (lincah) dan paralel dengan perubahan strategi bisnis. Meningkatnya digitalisasi proses bisnis, harus diimbangi dengan kesiapan human capital yang adaptif terhadap pengembangan sistem dan teknologi digital.
“Oleh karenanya, dapat kita simpulkan, bahwa transformasi bisnis yang mengubah strategi dan proses bisnis, sejak era digitalisasi dan kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, menuntut adanya transformasi HCMS. Ini agar bisnis perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” kata Budi yang juga dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Dari proses penilaian dan wawancara penjurian Top Human Capital Awards 2024, ada sejumlah temuan menarik. Budi merinci temuan-temuan tersebut. Pertama, secara umum, keselerasan antara Human Capital Management System (HCMS) dengan strategi bisnis perusahaan peserta, sudah cukup tinggi. Namun, yang perlu lebih diperhatikan adalah pentingnya ukuran/indikator keselarasan strategi HCMS dan strategi bisnis perusahaan.
Kedua, makin banyak penggunaan teknologi digital untuk pengembangan aplikasi atau sistem HCMS. Beberapa perusahaan sudah mengembangkan secara terintegrasi dengan proses bisnis, namun sebagian yang lain masih mengembangkan aplikasi HCMS yang terpisah dari sistem bisnis.
Ketiga, penggunaan alih daya. Penggunaan tenaga alih daya, tentu tergantung dari pilihan strategi bisnisnya. Yang perlu lebih diperhatikan adalah kebijakan alih daya tentu harus terus memerhatikan aspek regulasi ketenagakerjaan dan aspek pengembangan manusianya.
Keempat, terkait leader yang menjadi kunci keberhasilan HCMS. Agar HCMS dapat menjadi budaya di perusahaan, diperlukan leader yang memiliki peran dan komitmen tinggi untuk menerapkan kebijakan human capital. Aspek Tone at the Top, harus dijalankan. Presiden direktur, termasuk dewan direksi, harus dapat menjadi teladan dalam hal implementasi dan HCMS. Selain itu, peningkatan kompetensi human capital, di semua level manajemen, perlu ditingkatkan agar nilai-nilai dan budaya perusahaan, dapat dikembangkan sebagai perilaku dan budaya unggul dalam perusahaan.
Kelima, tingginya turn over pekerja Generasi Z. Seperti kita ketahui bersama, Generasi Z (Gen Z) rata-rata bertahan di satu pekerjaan selama dua tahun tiga bulan. Sebagian besar Gen Z hanya bertahan di tempat kerja selama satu-dua tahun. Bahkan, 23 persen dari Gen Z keluar sebelum kontrak kerja berakhir. “Oleh karenanya, kita harus terus berinovasi dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menantang, agar Generasi Z lebih betah dan memiliki ruang untuk berkreasi,” ungkap Budi.
Keenam, untuk mendukung berhasilnya inovasi, ada beberapa perusahaan peserta yang membentuk Lean Project Team, yakni semacam unit khusus yang berisi anak-anak muda, untuk mengembangkan dan menjalankan inovasi bisnis/layanan baru, atau untuk menghadapi disrupsi pasar maupun teknologi, yang membutuhkan agility tinggi. Itu khususnya untuk proyek business development yang impact-nya besar di masa yang akan datang.
Acara puncak Top Human Capital Awards 2024 digelar TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah lembaga, acara tersebut dihadiri 400-an orang dari berbagai kalangan. Itu seperti perwakilan perusahaan penerima penghargaan itu, konsultan/pengamat bisnis, media massa, dan lainnya.
Ketua Penyelenggara Top Human Capital Awards 2024, M. Lutfi Handayani, mengatakan melalui kegiatan Top Human Capital Awards ini, pihaknya ingin terus mendorong pengembangan organisasi agar selaras dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan yang berkelanjutan.” Adapun jumlah peserta Top Human Capital Awards 2024, yang mengikuti seluruh tahapan penilaian secara lengkap, sebanyak 103 perusahaan. “Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2023,” tutur Lutfi.
Sejumlah perusahaan penerima penghargaan tersebut adalah PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali, PT Tangkas Cipta Optimal (Taco Group), PT Pertamina Patra Niaga, PT Pelayaran Bahtera Adiguna, PT PLN Energi Primer Indonesia, PT Aneka Tambang, Tbk. Lalu, ada nama PT Asian Bulk Logistics, PT Bukit Asam Tbk, PT PLN Nusa Daya, PT Pupuk Iskandar Muda, Great Giant Foods, PT Astana Kinaya Mitratama (Astana Group), PT Prima Armada Raya, Trisula Corporation, PT Hakaaston, serta ada beberapa perusahaan ternama lainnya. (*)