Financial Report

Kinerja Perusahaan Tekstil: TRIS dan BELL Cetak Profit dan Melanjutkan Ekspansi

Pegawai beraktivitas di pabrik tekstil. (Ilustrasi foto : Istimewa).

Trisula Grup yang dikendalikan oleh PT Trisula International Tbk (TRIS) pada kuartal ketiga tahun ini mencatatkan penjualan Rp1,08 triliun, naik 4% dari periode yang sama sebelumnya. Perseroan mengimplementasikan operasional yang solid dan lebih efisien dan lead time produksi yang optimal untuk menghasilkan membukukan laba usaha menjadi Rp95,40 miliar, meningkat 19%. Dampaknya laba bersih TRIS juga mengalami kenaikan dua digit sebesar 16% atau menjadi Rp62,23 miliar dari sebelumnya Rp53,77 miliar.

Pada kuartal ketiga itu semua segmen bisnis TRIS mengalami kenaikan. Segmen manufaktur menjadi penyumbang terbesar terhadap penjualan perseroan dengan mencatatkan kenaikan penjualan sebesar Rp881,78 miliar, meningkat 5% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Segmen seragam TRIS terkerek sebesar 15% YoY dengan total penjualan Rp111,22 miliar. Penjualan terbesar TRIS berasal dari pasar ekspor.

TRIS memiliki cakupan pasar ekspor sekitar 60% ke negara-negara besar dengan ekspor terbesar ke negara Jepang, Australia, dan Selandia Baru. Meski laju ekspor turun secara tahunan, namun penjualan ekspor TRIS secara kuartalan meningkat 6% dari Rp220,6 miliar menjadi Rp233,4 miliar.

Penjualan retail TRIS membukukan peningkatan penjualan sebesar 12% atau menjadi Rp135,72 miliar dari Rp121,70 miliar. Sementara untuk pasar lokal meningkat sebesar Rp444,67 miliar, naik 18% dibandingkan periode yang sama sebelumnya senilai Rp376,53 miliar.

Manajemen TRIS yang yang beroperasi di sektor tekstil dan garmen ini mencermati kondisi industri tekstil yang menghadapi beragam tantangan bisnis. “Kami sadar bahwa industri tekstil dan garmen saat ini masih dalam kondisi tidak stabil dan penuh tantangan. Namun tantangan tersebut justru memperkuat semangat kami untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Bahkan peningkatan penjualan kami membuktikan bahwa permintaan produk kami masih lebih baik dibandingkan industri sejenis yang sedang menurun.” kata Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan, pada paparan tertulis yang dikutip Senin (4/11/2024).

Kerja sama antar seluruh anak usaha yang terintegrasi untuk memproduksi produk berkualitas tinggi, salah satu kunci keberhasilan TRIS merespons tantangan tersebut. Perseroan fleksibil dalam menerima pesanan. Menjelang akhir tahun 2024, dengan tercatatnya kinerja keuangan yang menunjukkan pertumbuhan, didukung integrasi anak usaha, perseroan optimis mampu mempertahankan kinerja hingga akhir tahun untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kinerja Anak Usaha

Anak usaha TRIS, yakni PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) turut mencatat kinerja finansial yang menggembirakan. BELL pada kuartal ketiga tahun ini mengantongi penjualan senilai Rp426,36 miliar, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Emiten tekstil yang memproduksi kain, seragam, dan fesyen berkualitas ini membukukan laba bersih Rp12,82 miliar atau naik 5% dari Rp12,16 miliar. Seluruh segmen bisnis BELL berkontribusi positif selama kuartal tersebut,

Segmen manufaktur menjadi kontributor terbesar dengan Rp222,68 miliar, naik 31% secara tahunan. Selanjutnya, penjualan segmen seragam tumbuh 29% menjadi Rp69,43 miliar di kuartal ini. Lalu, omset di segmen distribusi mencatatkan kenaikan tipis 1% dari Rp139,40 miliar menjadi Rp141,05 miliar di kuartal III/2024.

Kemudian, penjualan segmen retail turut naik sebesar 11%, menjadi Rp130,45 miliar dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Perseroan optimistis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 15% hingga akhir tahun 2024 ini.

“Kami sangat mengapresiasi seluruh segmen yang sudah menyumbangkan kinerja positif pada kuartal ini. Kami percaya bahwa pertumbuhan kinerja keuangan yang baik juga didorong oleh produk yang diproduksi perseroan, sehingga loyalitas pelanggan dapat tetap dipertahankan.” ujar Karsongno Wongso Djaja, Direktur Utama Trisula Textile Industries.

Perseroan melakukan ekspansi penambahan pabrik di Solo melalui PT Trimas Bellindo Aparel Manufaktur yang dikhususkan untuk memproduksi pakaian jadi dan sudah beroperasional pada kuartal dua tahun ini.

Selain perluasan pabrik, tahun ini BELL juga telah melakukan perluasan pasar domestik melalui ritel JOBB dan Jack Nicklaus, sehingga sampai kuartal ketiga jumlah point of sales (POS) JOBB mencapai 132 dan Jack Nicklaus 51 POS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Gerai JOBB. (Foto : Istimewa).

Selain menjaga penjualan berulang dari pelanggan setia, perseroan aktif mencari berbagai potensi pelanggan-pelanggan baru di berbagai sektor seperti dari pemerintahan, perusahaan, ritel, dll untuk mendorong pertumbuhan.

Beberapa strategi yang diterapkan BELL untuk menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan antara lain dengan mengedepankan mesin berteknologi tinggi yang selalu diupdate untuk terus bisa memenuhi kebutuhan para pelanggannya.

BELL menerima pesanan customized order dengan kuantitas pemesanan yang fleksibel, sehingga pelanggan tidak harus memesan dalam skala besar dan mengoptimalkan penggunaan mesin berkualitas demi melengkapi produk dengan inovasi. Tim R&D BELL berpengalaman untuk menciptakan kain/produk dengan fungsi tertentu untuk merespons berbagai tantangan yang masih harus dihadapi industri tekstil.

Harga saham TRIS pada perdagangan Jumat pekan lalu terkoreksi tipis 0,55% atau menjadi Rp181 dari perdagangan sebelumnya. Sebaliknya, harga saham BELL naik 2,9%, menjadi Rp71 pada periode yang sama ini. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved