PT Century Textile Industry Tbk atau PT Centex Tbk atau Toray (CNTX) resmi menyetujui pembatalan pencatatan (delisting) saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Centex juga menyetujui perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. Selain itu, perusahaan memberi wewenang kepada jajaran direksi untuk mengambil segala tindakan untuk rencana go private tersebut.

“Perseroan menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sehubungan dengan perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup,” tegas manajemen Centex dalam keterbukaan informasi yang dikutip di Jakarta, Senin (4/11/2024).

Adanya perubahan anggaran dasar perseroan itu membuat CNTX menyerahkan wewenang kepada para direksi untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan perubahan anggaran dasar tersebut.

Keputusan yang disetujui secara bulat itu dihadiri oleh sejumlah direksi dan dewan komisaris, antara lain Presiden Direktur Masamitsu Kamada, Wakil Presiden Direktur Yuniasari, dua Direktur yaitu Tomoaki Nakajima dan Hideki Okada. Sementara itu, Suhardi Budiman selaku Presiden Komisaris dan Hideo Umeki selaku Komisaris turut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tersebut.

CNTX menyelenggarakan RUPSLB pada 30 Oktober 2024 di pabrik PT Centex Tbk. Perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja perusahaan pada semester I/2024. Dari segi rugi bersih, meningkat 34,44% menjadi US$1,45 juta dari periode sebelumnya sebesar US$1.08 juta. Ini juga disebabkan rugi operasional sebesar US$745.425, meningkat 70,48% dibanding periode sebelumnya sebesar US$437.243.

Selain itu, pendapatan bersih CNTX menurun 25,64% menjadi US$6,99 juta, yang sebelumnya sebesar US$9,41 juta. Pendapatan itu berasal dari penjualan tekstil lokal sebesar US$3,95 juta, menurun 24,75% dari sebelumnya US$5,25 juta. Kemudian pendapatan ekspor sebesar US$3,04 juta, menurun 26,76% yang sebelumnya US$4,15 juta.

Sementara itu, aset perusahaan meningkat tipis 0,26% menjadi US$31.9 juta, dari sebelumnya sebesar US$31.82 juta. Namun, liabilitasnya meningkat 2,28% menjadi US$53,48 juta, yang sebelumnya senilai US$52,29 juta. (*)