OJK : Kredit Perbankan Tumbuh 10,85% di September 2024
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, mengatakan kredit perbankan tumbuh sebesar 10,85% pada September 2024 menjadi Rp7.579,25 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi 10,88 persen, sedangkan Kredit Modal Kerja 10,01 persen.
"Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 12,80 persen yoy. Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 15,43 persen, sementara kredit UMKM juga tetap tumbuh sebesar 5,04 persen," ungkapnya.
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,04% yoy menjadi Rp8.720,78 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 9,38 persen, 7,30 persen, dan 4,95 persen yoy. Likuiditas industri perbankan pada September 2024 tetap memadai, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,66% dan 25,40% dan masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 222,64 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di level 129,50 persen, mengindikasikan ketahanan likuditas jangka pendek dan pendanaan jangka panjang industri perbankan ke depan yang solid.
Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,21% dan NPL net sebesar 0,78%. Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,11%. Rasio LaR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93% pada Desember 2019.
Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) meningkat ke 2,73%, menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat yaitu sebesar 26,85% dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.
Porsi produk kredit buy now pay later (BNPL) perbankan sebesar 0,26%, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Per September 2024 baki debet kredit BNPL tumbuh 46,42% yoy menjadi Rp19,81 triliun, dengan total jumlah rekening 19,82 juta (Agustus 2024: 18,95 juta). (*)