Trends

Berdayakan Petani dan Produsen Pangan, Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Dongkrak Ekonomi Lokal

Agus Jabo Priyono Wakil Menteri Sosial, program MBG adalah investasi besar jangka panjang. (Foto: Dok. FMB9)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming rencananya akan direalisasi mulai 2 Januari 2025. Program ini dirancang sebagai investasi strategis untuk memastikan anak-anak, terutama di sekolah dan daerah prioritas mendapatkan asupan gizi dari bahan-bahan pangan lokal berkualitas. Pemanfaatan bahan pangan lokal MBG akan ikut menggerakan ekonomi daerah.

Agus Jabo Priyono Wakil Menteri Sosial menuturkan, program ini adalah investasi besar jangka panjang. Mengingat kesehatan dan kualitas nutrisi adalah fondasi untuk membangun generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing.

Diakui Agus dengan investasi gizi sejak dini, Indonesia berharap mengurangi masalah kesehatan masyarakat, seperti stunting dan kekurangan gizi yang masih menjadi tantangan besar di beberapa daerah. “Generasi muda yang sehat dan unggul adalah tanggung jawab negara. Salah satu faktor penting dari pembangunan generasi adalah unsur nutrisi yang mereka konsumsi," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Makan Bergizi Gratis: Dari Sini Kita Mulai!', Senin (4/11/2024).

Selain memastikan kecukupan gizi, pemerintah juga akan mendukung ekonomi daerah dengan mengandalkan pangan lokal dan berkolaborasi dengan UMKM setempat, sehingga program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan, tetapi juga berupaya meningkatkan ekonomi lokal, memberdayakan petani dan produsen pangan.

Agus mengingatkan bahwa keberhasilan program ini akan sangat dipengaruhi oleh kemauan kuat dari semua pihak yang terlibat. “Diperlukan kepemimpinan yang solid, sinergi yang erat, dan pengawasan yang kuat agar program ini benar-benar menjadi tonggak untuk generasi yang unggul,” katanya.

Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, menambahkan kolaborasi menjadi elemen kunci keberhasilan program ini. Pihaknya pun telah menjalin kerja sama dengan lembaga dan UMKM lokal untuk memastikan ketersediaan pangan sebagai bahan baku program ini.

Diakui Ikeu, kolaborasi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mendorong kemandirian pangan lokal dengan memanfaatkan bahan pangan dari petani dan pemasok setempat. Program ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dan kedaulatan pangan," ujarnya.

Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, Program MBG, menyasar sekitar 19 juta anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya. Ikeu pun optimistis bahwa program ini akan membawa dampak positif bagi kualitas SDM Indonesia. BGN juga bekerja sama dengan lembaga seperti Bulog dan Kementerian Pertanian, termasuk melibatkan Puskesmas dan sekolah untuk pemantauan berkala terhadap perkembangan kesehatan anak-anak yang menerima program ini.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini telah memasuki masa uji coba oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilaksanakan di 80 titik di seluruh Indonesia. Hasil uji coba ini sangat penting sebagai acuan dalam mengembangkan standar operasional di unit-unit layanan gizi. "Kami telah melakukan uji coba di 80 titik, yang melibatkan berbagai unit pelayanan seperti dapur umum dan layanan gizi mobile yang diprioritaskan untuk sekolah dan komunitas. Alhamdulillah, program berjalan lancar dan menjadi modal bagi perluasan di tahun depan," katanya.

Andreasta Meliala Kabiro Pelayanan Kesehatan Terpadu UGM, menambahkan dalam menjalankan program MBG pentingnya pendekatan berbasis bukti (evidence-based). Dari berbagai studi, gizi yang baik terbukti mendukung perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, yang akan berdampak positif pada daya saing dan produktivitas mereka di masa depan.

Untuk mencapai kesuksesan program MBG, Andre menyarankan pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi agar implementasi program ini berjalan lancar. Dengan sistem monitoring dan evaluasi yang terintegrasi, MBG dapat dioptimalkan sebagai alat untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berdaya saing di masa depan. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved