Economic Issues

Nikel dan Bauksit Melimpah, Apa yang Dilakukan Indonesia?

Nikel dan Bauksit Melimpah, Apa yang Dilakukan Indonesia?
Ilustrasi bongkar muat nikel (Screnshoot VOA).

The USGS (United States Geological Survey) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat nikel Indonesia sebagai terbesar kedua di dunia dan bauksit urutan keempat dunia.

Pada 2023, sumber daya nikel Indonesia berupa bijih sebesar 18.550.358.128 ton dengan total cadangan 5.325.790.841 ton bijih. Sementara untuk bauksit sendiri total sumber daya yang dimiliki berupa bijih sebanyak 7.475.842.602 ton dengan total cadangannya dalam bentuk bijih sebesar 2.777.981.035 ton.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menuturkan pemerintahan telah melakukan larangan ekspor bahan mentah secara bertahap beberapa tahun terakhir, dengan tujuan: pendapatan negara maksimal. Dengan begitu, hilirisasi dalam negeri terus terdorong, nilai produk bertambah dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Barangkali, imbuh Wafid, eksploitasi dari hilirisasi yang terus menerus akan menurunkan cadangan nikel dan bauksit yang ada. “Untuk itu, Badan Geologi terus melakukan identifikasi, inventarisasi untuk greenfield, serta daerah yang bisa di-explore untuk sumber maupun cadangan. Selama 2019-2023, kondisi sumber daya sama dengan sumber daya terukur cukup meningkat secara signifikan," ucapnya dalam siaran pers, dikutip Selasa (5/11/2024).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved