Banyak Peluang Cerah Industri Kosmetik Lokal
Kementerian Perindustrian menyelenggarakan forum diskusi bertajuk “Dari Lokal ke Global: Menjadikan Industri Kosmetik Indonesia Pemain Utama” di Jakarta, Selasa (5/11/2024). Industri kosmetik kini memiliki prospek yang cerah di masa depan, sehingga pembahasannya terus relevan dibicarakan dari forum ke forum lainnya.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT), Reni Yanita, mengatakan industri kosmetik menyumbang 6,8% terhadap PDB sektor industri pengolahan non-migas pada 2023.
Persentase itu menduduki urutan kedua usai kontribusi dari industri makanan 17,2%. Bahkan pemain industri kosmetik turut bertambah 43,11% selama tiga tahun terakhir, 726 pelaku usaha pada 2020 lalu menjadi 1,039 pelaku usaha di 2023.
Saat ini, tren industri kosmetik adalah mengandung zat bahan alam. Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat. “Namun, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal,” ucapnya dalam siaran pers, Selasa (5/11/2024).
Selain itu, tren juga mengarah pada kosmetik halal lantaran banyaknya jumlah penduduk muslim dan dorongan produk berlabel halal di Indonesia. "Data Indonesia Halal Economic Report 2021/2022 menunjukkan Indonesia merupakan negara dengan konsumen halal terbesar kedua dengan nilai pasar sebesar USD4,19 miliar pada tahun 2022," pungkas Reni. (*)