Trump Menang Pilpres AS, Reli Kripto Dimulai?
Hasil perhitungan suara pemilihan Presiden AS yang mengindikasikan kemenangan Donald Trump mendorong Bitcoin menyentuh level harga tertinggi barunya hari ini. Melansir CoinMarketCap, Bitcoin melesat hampir 10% dalam 24 jam terakhir dan menyentuh All-Time-High (ATH) di level US$75.300.
Saat ini Bitcoin masih berfluktuasi di area harga US$73.000 dan Trump dilaporkan telah mendapatkan 277 electoral votes, yang artinya dipastikan Trump akan terpilih menjadi Presiden AS mengalahkan Kamala Harris. Kubu Trump sendiri telah mendeklarasikan kemenangannya.
Analis menilai sentimen positif yang berkembang di pasar kripto saat ini sejalan dengan tren bullish yang telah terlihat sebelumnya. Momentum ini juga bisa menjadi awal dari dimulainya reli utama pada fase bullish kali ini dan berpotensi membawa kenaikan harga yang lebih signifikan bagi Bitcoin dan aset-aset kripto potensial lainnya.
“Kami melihat tren positif ini dapat semakin berkembang untuk mendorong harga aset-aset kripto di pasar, khususnya Bitcoin. Meskipun beberapa data menunjukkan telah banyak investor yang mengakumulasi Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan kekhawatiran dari beberapa analis bahwa Bitcoin mungkin akan sulit untuk melanjutkan kenaikan, potensi kenaikan lanjutan justru masih terbuka lebar,” ujar Crypto Analyst Reku, Fahmi Al Muttaqien, Rabu (6/11/2024).
Meningkatnya tren akumulasi Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir mengindikasikan meningkatnya jumlah investor baru yang dapat mengurangi potensi tekanan jual Bitcoin di pasar. Selain itu, potensi kembali diturunkannya suku bunga The Fed juga dapat memicu meningkatnya aliran dana masuk baru di pasar crypto, melanjutkan tren yang sudah ada saat ini.
Meningkatnya sentimen positif pada Bitcoin juga berpotensi menciptakan efek domino bagi berbagai aset kripto potensial lainnya. “Ethereum misalnya, yang relatif minim naratif dalam beberapa bulan terakhir, mulai kembali diperhatikan oleh investor dengan 21Shares yang menyatakan optimismenya dengan mengibaratkan Ethereum seperti Amazon di tahun 1990 ketika mayoritas investor belum terlalu memahami nilai dan potensi dari inovasi yang dikembangkan,” imbuhnya. (*)