Emiten Tambang Petrosea (PTRO) Mau Pecah Saham, Investor Ritel Siap-Siap Beli Saham Stock Split
Emiten tambang terafiliasi Prajogo Pangestu, Petrosea Tbk (PTRO) berencana untuk melakukan pemecahan saham atau stock split dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 November 2024.
PTRO berharap, pemecahan nilai nominal saham ini dapat membuat harga saham terjangkau oleh investor perorangan sehingga meningkatkan likuiditas dan frekuensi perdagangan perusahaan.
“Harga saham yang lebih terjangkau diharapkan akan meningkatkan permintaan atas saham perseroan, menarik minat para calon investor baru dan memperluas basis modal,” ujar direksi perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/11/2024).
Adapun nilai nominal baru sebesar Rp5 per saham dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh senilai 10,086 miliar saham. Sebelumnya, nilai nominal saham sebesar Rp50 per saham dengan jumlah saham sebanyak 1,008 miliar saham.
Setelah RUPS diadakan hari ini, PTRO akan melakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2024, dan akan mengadakan rapat tersebut pada 16 Desember 2024. Kemudian, PTRO akan mengajukan pencatatan saham tambahan ke BEI pada 18 Desember 2024 dan mengumumkannya dalam keterbukaan informasi pada 30 Desember 2024.
PTRO memperkirakan, akan menyelesaikan perdagangan saham dengan nilai nominal lama pada 2 Januari 2025 dan mendistribusikan nilai nominal baru pada 3 Januari 2025.
Per 7 November 2024, harga saham PTRO dibuka di harga Rp17.400 per lotnya. Secara year-to-date (ytd), pergerakannya masih terbilang hijau dan berada di harga Rp17.600 (pada 7 November 2024 pukul 09.47 WIB). Perusahaan dengan kapitalisasi pasar Rp17,73 triliun itu pernah mengalami harga terendah secara ytd sebesar Rp17.150 per lot. (*)