Jumlah Partisipan di IPOC Cetak Rekor, Mencapai 1.509 Orang dari 24 Negara
Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC) mencetak rekor baru lantaran jumlah partisipan sebanyak 1.509 orang dari 24 negara. "Jumlah partisipan ini mencetak rekor baru. Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini," ujar Mona Surya, Ketua Pelaksana IPOC di Bali International Convention Center di Nusa Dua, Bali pada Kamis (7/11/2024). IPOC digelar oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang digelar di BICC pada 6-8 November 2024. IPOC di tahun ini menandakan penyelenggaraan yang ke-20 yang digelar dalam dua dekade terakhir ini.
Mona menyampaikan Gapki mengapresiasi kontribusi dari 37 perusahaan yang turut menjadi sponsor IPOC 2024. Nilai sponsor, menurut Mona, naik sebesar 16% jika dibandingkan nilai sponsor IPOC di tahun lalu. Kemudian, IPOC menjelma sebaga ajang global dan dinantikan oleh para pemangku kepentingan di industri sawit. IPOC edisi ini bertajuk Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainity.
Tema ini bertautan dengan dinamika perekonomian global yang menantang, tren inflasi, tensi geopolitik, dan perang antaa Rusia-Ukraina. Adapula tantangan eksternal dari kebijakan Uni Eropa mengenai Kebijakan Deforestasi Uni Eropa (EUDR)."Beragam faktor ini berdampak terhadap ketidakpastian terhadap perekonomian," ujar Mona yang juga menjabat Bendahara Umum di Gapki.
IPOC, lanjut Mona, mempertemukan para pemangku kepentingan industri sawit untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai solusi dan peluang di periode mendatang. Tak heran, IPOC diminati oleh para partisipan dari 24 negara tersebut. Sejumlah perusahaan sawit dan ekosistem pendukung berpartisipasi pada IPOC ini. "Jumlah peserta di booth IPOC pada 2024 ini bertambah menjadi 113 dari 105 booth di IPCO tahun lalu," ucap Mona.
Industri sawit nasional sepanjang tahun 2024 menjadi komponen kunci dalam pasar minyak nabati global. Sebagai minyak nabati dengan konsumsi terbesar di dunia, minyak kelapa sawit memainkan peran vital dalam berbagai sektor, seperti sektor konsumer serta energi baru terbarukan (EBT). Sekitar 60% dari total produksi minyak kelapa sawit Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor dan telah mencakup lebih dari 160 negara.
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) di pasar global yang mendorong peningkatan harga jual rata-rata (HJR) per September 2024 menjadi US$787/mt, naik 6,2% dari US$741/mt pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, HJR inti sawit (palm kernel/ PK) meningkat sebesar 27,1% atau menjadi US$463/mt dan HJR minyak inti sawit (palm kernel oil /PKO) sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu menjadi US$749/mt, naik 1,1% jika dibandingkan September di 2023. (*)