Bos Gapki Merespons Donald Trump Terpilih Presiden AS, Ekspor CPO Bakal Lancar
Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Kemenangan Trump in diyakini berimbas positif terhadap laju ekspor komoditas nasional. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksikan ekspor crude palm oil (CPO) dan sektor industri lainnya bakal lancar karena Donald Trump diprediksi menerapkan kebijakan politik luar negeri yang lebih moderat untuk menurunkan tensi geopolitik dan perang di kawasan Timur Tengah atau Eropa Timur.
Eddy Martono, Ketua Umum Gapki, mengatakan kebijakan politik Trump diperkirakan cenderung tidak melanjutkan peperangan di kawasan Timur Tengah. "Kenapa? Karena perang juga merugikan perekonomian AS karena rantai pasok terdisrupsi dan arus ekspor terganggu. Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS akan kembali memudahkan ekspor jikalau kebijakannya menghentikan perang di kawasan Timur Tengah," ujar Eddy saat dijumpai awak media di sela-sela Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC) di Bali International Convention Center di Nusa Dua, Bali pada Kamis (7/11/2024).
Eddy mencontohkan dampak negatif peperangan di kawasan Timur Tengah terhadap ekspor CPO Indonesia ke kawasan Afrika. Pasca perang itu, biaya ekspor CPO ke Afrika lebih mahal dibandingkan sebelumnya terjadinya perang. Penyebabnya, ada dirupsi logistik dan lalu-lintas transportasi laut karena disebabkan perang di kawasan Timur Tengah.
Ekspor CPO dan minyak inti sawit (PKO/palm kernel oil) Indonesia di 2023 turun 2,38% atau menjadi 32,21 juta ton dari 33,15 juta ton di 2022. Ekspor untuk biodiesel dan oleokimia masing-masing naik 29 ribu ton dan 395 ribu ton. Ekspor ke Uni Eropa turun sebesar 11,6%% menjadi 3,70 juta ton dari 4,13 juta ton pada 2022. Kemudian, ekspor ke negara-negara di Afrika naik sebesar 33% atau menjadi 4,23 ribu ton dari 3,18 ribu ton, China naik 23% menjadi 7.736 ribu ton, India terkerek 8% menjadi 5.966 ribu ton dan Amerika Serikat naik 10% menjadi 2.512 ribu ton.
Oh ya, Gapki mencatat nilai devisa dari industri sawit nasional di sepanjang tahun 2023 itu sebesar Rp600. triliun dan menyerap tenaga kerja 16,2 juta orang. Total produksi CPO di 2023 sebanyak 50,07 juta ton atau tumbuh 7,15% dari 46,73 juta ton di 2022. Produksi PKO sebanyak 4,77 juta ton atau naik 5,66% dari tahun sebelumnya (2022) sebesar 4,52 juta ton. (*)