BEI Umumkan 16 Penerbit Masuk Pipeline Obligasi, Sektor Finansial Terbanyak
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 22 emisi dari 16 penerbit EBUS (efek bersifat utang dan sukuk) tercatat di pipeline obligasi per 8 November 2024. Hingga saat ini, telah diterbitkan 119 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp110.6 triliun.
Obligasi memang masih menjadi aset investasi yang menarik. Sinarmas Asset management memprediksi tahun ini, pasar obligasi menguat dengan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun mencapai 6,7 persen (base case) hingga 6,32 persen (optimist case).
Prediksi tersebut sesuai dengan pasar obligasi yang terus bertumbuh. “Perdagangan produk obligasi melalui SPPA, rata-rata transaksi hariannya mencapai Rp993 miliar atau bertumbuh 44,7% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 dengan rata-rata transaksi hariannya sebesar Rp686 miliar,” kata Corporate Secretary BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam laporannya usai RUPSLB BEI pada 23 Oktober 2024.
Sampai dengan 8 November 2024 terdapat 22 emisi dari 16 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut :
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 0 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 3 Perusahaan dari sektor Energy;
• 5 Perusahaan dari sektor Financials;
• 0 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 1 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 0 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
• 0 Perusahaan dari sektor Technology;
• 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;