Trends

Bisnis MICE Kian Gurih

Jakarta Convention Center di Jakarta. (Foto : Istimewa).

PT Graha Sidang Pratama (GSP), investor dan pengelola Jakarta Convention Center (JCC), mengoptimalkan bisnis meeting, incentives, convention, dan exhibition (MICE). JCC telah memiliki sejumlah kontrak sampai tahun 2025 dengan berbagai client lokal maupun internasional. Sebagian besar kontrak tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Sebagai ikon MICE Indonesia dan memiliki jaringan international, JCC juga memiliki kontrak dengan berbagai event organizer global. Edwin Sulaeman, General Manager JCC, mengatakan GSP senantiasa mengutamakan kepentingan dan kepastian bisnis dari para client agar bisnis MICE di JCC dapat terus berjalan secara optimal. “JCC tetap beroperasi seperti biasa, dan seluruh kontrak dengan para client yang telah ditandatangani tetap berjalan. Agenda MICE di JCC ini memiliki dampak ekonomi yang luar biasa, jadi kami tetap fokus melayani kebutuhan client,” kata Edwin pada siaran pers yang diterima swa.co.id di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Edwin berharap agar seluruh pihak tetap mendukung agar kegiatan di JCC tetap berjalan normal mengingat banyaknya berbagai segmen pelaku usaha mulai dari korporasi hingga UMKM yang menyokong berbagai kegiatan bisnis maupun non bisnis di JCC. GSP mengelola JCC pada perjanjian Bangun Guna Serah (Build Operation Transfer/BOT) yang ditandatangani dan disepakati bersama pada 22 Oktober 1991.

Kala itu, GSP mendapat mandat dari pemerintah untuk membangun JCC sebagai venue penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) ke-10 yang diikuti oleh sekitar 100 delegasi dan 60 kepala negara pada September 1992. GSP dan pemain lama di bisnis MICE membidik limpahan rezeki di bisnis ini.

PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), misalnya, mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,12 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Raihan ini meningkat 27% jika dibandingkan periode yang sama di 2023. Laba bersih DYAN sebesar Rp97,34 miliar atau meningkat 62% secara tahunan

Segmen bisnis penyelenggara acara atau pameran melalui PT Dyandra Promosindo beserta anak usahanya berkontribusi senilai Rp859,7 miliar atau sebesar 76% dari total pendapatan DYAN itu. Kontribusi pendapatan lainnya dari segmen bisnis ruang konvensi & pameran senilai Rp182,6 miliar atau sebesar 16%, segmen bisnis hotel menyumbang pendapatan senilai Rp45,1 miliar atau sebesar 4%, dan segmen bisnis pendukung acara senilai Rp39,6 miliar atau sebesar 4% dari total pendapatan.

Dyandra adalah perusahaan induk (holding) yang membawahi 27 perusahaan dan bergerak di industri MICE. Pada kesempatan terpisah, Daswar Marpaung, Direktur Utama DYAN, mengatakan perseroan berhasil mencetak kinerja yang sangat positif di kuartal III-2024. "Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan ini ditopang oleh bisnis kami di sektor industri MICE yang semakin sustain," ujar Daswar di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Perseroan terus memperluas pangsa pasar MICE ke pasar global melalui penyelenggaraan event di luar negeri, mendorong penyelenggaraan IP event, melakukan riset bisnis dan inovasi secara berkelanjutan serta bersinergi dengan para pemangku kepentingan.

Tahun ini, Dyandra genap berkarya di industri MICE selama 30 tahun. Perseroan berkomitmen untuk terus berkarya dan memantapkan positioning DYAN di pasar dalam dan luar negeri. “Perseroan juga berharap pemerintahan yang baru melalui Kabinet Merah Putih dapat terus mendukung sektor pariwisata khususnya industri MICE melalui sinergi yang berkelanjutan antar stakeholder dan meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan wisata MICE, karena potensi industri MICE masih sangat besar di Indonesia” tutur Daswar. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved