Tren Bullish Bitcoin dan Saham AS Semakin Solid Pasca Pilpres AS
Tren bullish Bitcoin kembali berlanjut pasca Pemilihan Presiden AS dan kemenangan Trump. Ini tergambar dari ETF Bitcoin Spot yang membukukan total aliran dana masuk neto harian positif sebesar lebih dari US$1 miliar untuk kali kedua yang terjadi pada hari perdagangan Senin, 11 November lalu.
Mengacu data Coinglass, total aliran dana masuk/keluar neto instrumen ETF Bitcoin spot AS pada hari tersebut berada di angka US$1,12 miliar dengan total pembelian neto sebanyak 28,2 juta Bitcoin. Angka tersebut merupakan angka aliran dana masuk harian terbesar kedua sejak Bitcoin ETF spot diluncurkan Januari lalu.
Momentum positif ETF Bitcoin spot tersebut bertepatan dengan kenaikan harga Bitcoin menyentuh titik harga tertinggi barunya melewati level US$80.000 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Saat ini, tren positif tersebut masih bertahan dengan Bitcoin diperdagangkan pada area harga US$88.000.
Perkembangan tersebut sejalan dengan yang telah banyak diproyeksikan para pelaku pasar sebelumnya. Saat ini, Bitcoin dapat dikatakan sedang berada dalam fase eksplorasi harga baru, jika tekanan jual tidak terlalu signifikan, maka kemungkinan reli masih akan berlanjut.
“Kami melihat adanya pembelian dari investor besar yang meningkat dalam satu pekan terakhir ini sebagai indikasi fase awal dari reli utama pada fase bullish kali ini. Dengan demikian, potensi semakin berkembangnya tren positif khususnya bagi pasar crypto secara umum masih cukup terbuka,” ungkap Crypto Analyst Reku Fahmi Al Muttaqin di Jakarta, Rabu (13/112024).
Menilik kondisi di pasar derivatif, investor sebenarnya sempat terlihat mengantisipasi akan adanya koreksi pada akhir pekan lalu, namun Bitcoin justru melanjutkan tren positifnya dan mencetak titik harga tertinggi baru. Hal ini semakin memperkuat indikasi bahwa reli yang terjadi saat ini lebih solid daripada yang diinterpretasikan oleh para investor secara umum. Jika reli berlanjut tanpa adanya situasi konsolidasi yang cukup lama, terdapat kemungkinan akan adanya reli besar di penghujung tahun ini seperti yang sempat terjadi pada 2017.
Tren Positif Saham AS
Tren positif juga terjadi di pasar saham AS dengan indeks seperti S&P 500 yang mengalami kenaikan hampir 5% dalam satu pekan terakhir. Namun, sama halnya dengan antisipasi investor terhadap potensi koreksi yang sempat terlihat di pasar crypto, kenaikan harga yang terjadi juga berpotensi dapat membawa pasar kepada situasi overheat yang mungkin juga akan diantisipasi oleh para investor.
Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dari indikator seperti Shiller PE Ratio yang menilai kondisi pasar saham AS dengan membandingkan harga saham dan pendapatan rata-rata yang telah disesuaikan dengan inflasi selama 10 tahun terakhir. Indikator tersebut sempat menyentuh angka 38,58 pada November 2021 yang kemudian mengawali terjadinya tren bearish yang berlangsung hingga kuartal I 2023 lalu.
“Saat ini indikator tersebut telah berada pada angka 38,29. Meskipun tidak dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar yang overheated akan langsung berdampak pada terjadinya tren bearish, situasi ini dapat membuat investor menjadi lebih waspada dan memonitor portofolio investasinya secara lebih aktif,” jelasnya.
Di tengah situasi yang berkembang tersebut investor baik pemula maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoptimalkan momentum dengan meningkatkan alokasi aset pada aset kripto maupun saham AS yang sedang berada dalam tren positif.
Namun, investor juga perlu memperhatikan pengelolaan dan monitoring portofolio yang dimiliki untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan memitigasi risiko. Dengan kondisi pasar yang bullish seperti saat ini, rasio risiko/reward berada pada angka yang lebih menguntungkan untuk investor.
“Sehingga, bagi investor pemula hal ini dapat memberikan kesempatan yang lebih kondusif untuk belajar dan mengenal pasar serta mendapatkan potensi keuntungan secara lebih mudah dibandingkan ketika situasi pasar bearish. Bagi investor yang sudah berpengalaman, momentum ini tentu dapat dimanfaatkan untuk mendulang profit seoptimal mungkin dari portofolio investasi yang dimiliki,” tambahnya. (*)