Economic Issues

Data CIPS: Ekspor Indonesia Naik, Partisipasi Pekerja Perempuan Turun

Foto : Syifa Nur Layla/SWA.

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengidentifikasi partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja sangat rendah bahkan cenderung stagnan 55% selama dua dekade belakangan ini. Indonesia sangat bergantung pada ekspor berbasis sumber daya alam yang notabene mayoritas pekerjanya laki-laki dan tidak ramah perempuan.

Adapun, permintaan tenaga kerja di luar negeri, pada sektor-sektor tertentu memperkejakan perempuan lebih sedikit. Mereka mendapat kesenjangan gaji sehingga gajinya sangat kaku dan tak ada perbaikan di posisi tertentu. Hasil penemuan CIPS menampilkan adanya peningkatan ekspor meningkat, namun pekerja perempuan Indonesia berkurang 5.700 orang atau 13% dari rata-rata jumlah perempuan yang dipekerjakan.

“Peningkatan guncangan permintaan luar negeri berkorelasi dengan sedikitnya jumlah pekerja dan perempuan yang berpendidikan rendah, sedangkan dampak sebaliknya terjadi pada perempuan yang berpendidikan tinggi,” ucap Ridho Al Izzati, peneliti CIPS di diskusi bertajuk 'Masa Depan Perdagangan Indonesia' di Kuningan, Jakarta pada Rabu (13/11/2024). Diskusi tersebut membeberkan hasill penelitian yang berkenaan dengan lima studi, salah satunya peranan perempuan di perdagangan ekspor Indonesia.

Rekomendasi penelitian itu, imbuh Ridho, mendorong pembuat kebijakan fokus pada sektor sumber daya alam untuk meluncurkan strategi perdagangan berkelanjutan sehingga mengurangi kesenjangan pekerja perempuan. Kebijakan perdagangan, tak hanya soal kinerja ekspor saja, tapi juga keuntungan pada faktor sosial ekonomi masyarakat khususnya perempuan.(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved