Bisnis Kuliner Diproyeksikan Melejit, Paperocks Indonesia (PPRI) Incar Omzet di 2025 Tumbuh 40%
PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) pada kuartal III tahun ini mencatat pendapatan sebesar Rp106,46 miliar, naik 41,17% dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp75,41 miliar. PPRI memperoleh laba bersih sebesar Rp2,9 miliar atau naik sebesar 120,55% dibanding periode sama di tahun 2023 yang hanya sejumlah Rp1,32 miliar. Produsen kemasan kertas food grade ini membidik penjualan di 2025 tumbuh sebesar 40%
Direktur Keuangan PPRI, Dillon Sutandar, mengatakan kinerja PPRI di kuartal ketiga tahun ini membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan para pemegang saham PPRI itu diwujudkan manajemen wujudkan dalam bentuk kinerja yang bagus. "Sebagai pemain baru di bursa saham Indonesia, pencapaian ini sungguh membanggakan,” ujar Dillon pada paparan publik virtual di Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Dillon mengatakan peningkatan omzet perseroan merupakan bagian strategi bisnis yang dilakukan. Salah satu strategi penjualan yang dilakukan Perseroan untuk meningkatkan penjualan di tahun 2024 adalah dengan lebih agresif dalam merambah pasar baru. “Kami terus berinovasi untuk menciptakan produk baru dengan tetap menjaga kualitas dan juga pelayanan kepada semua pelanggan,” katanya.
Perseroan optimis pendapatan di kuartal IV 2024 akan semakin meningkat. Sebab, penjualan di kuartal III/2024 sebesar Rp106,46 miliar. Makanya, Dillon dan manajemen PPRI optimistis pendapatan perseroan di kuartal keempat ini mencapai target senilai Rp144 miliar.
Produk Ramah Lingkungan
Dillon mengatakan perusahaannya menitikberatkan usahanya pada industri pengemasan dengan menggunakan bahan utama dari kertas, yang merupakan sumber daya terbarukan. Selain itu, PPRI aktif memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan untuk memberikan dampak positif kepada pelanggan, karyawan, dan lingkungan sekitar. “Ini memang menjadi komitmen kami sejak awal, untuk berkontribusi secara positif menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi semua pihak,” kata Dillon.
Pada kesempatan ini, Direktur Utama Paperocks, Catur Jatiwaluyo, mengatakan perseroan meyakini perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia terus meningkat dan terus tumbuh di 2024 ini. Sebab, struktur produk domestik bruto (PDB) industri non-migas di dominasi oleh industri makanan dan minuman sebesar 39,91% atau 6,47% dari total PDB Nasional. Sejalan dengan itu, laju perkembangan industri pengemasan makanan ditaksir tumbuh sebesar 6% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan 5% pada 2024
Dillon mengatakan tantangan dalam industri kemasan adalah inovasi dalam menciptakan kemasan yang bisa didaur ulang, mudah terurai, atau menggunakan bahan baku terbarukan. Hal ini menjadi fokus utama untuk memastikan bahwa industri ini terus berkembang tanpa merusak lingkungan. Dengan perkembangan e-commerce dan meningkatnya jumlah startup di bidang produk konsumen cepat saji (fast moving consumer goods/FMCG), industri kemasan Indonesia diprediksi akan terus berkembang. “Konsumen modern menginginkan kenyamanan dan kecepatan, dan kemasan berperan penting dalam memenuhi ekspektasi ini,” katanya. Harga saham PPRI sejak awal tahun ini hingga 15 November 2024 (year to date) melonjak sebesar 40,26% atau menjadi Rp108. (*)