Optimisme Delta Electronics terhadap Bisnis Pusat Data pasca Ekspansi ke Indonesia
PT Delta Electronics di Indonesia beberapa waktu lalu mengumumkan ekspansi bisnisnya ke Indonesia. Hal ini ditandai dengan memperkuat kemitraan strategis dengan sejumlah mitra di Indonesia seperti Polytron, PLN, Pertamina, dan sejumlah distributor lokal serta pelaku sistem integrator lainnya. Perusahaan akan memfokuskan lini bisnis pusat data, infrastruktur telekomunikasi, manufaktur, dan sarana penunjang kendaraan listrik (EV).
Vice President, SEA Business, Delta Electronics, David Leal mengaku optimistis perusahaan dapat mengembangkan dan mendukung bisnis pusat data di Indonesia. Di Indonesia, Delta Electronics hadir hampir dua dekade untuk mendukung sejumlah mitra strategis, termasuk perusahaan pusat data.
“Kami mendukung industri-industri yang telah kami geluti untuk jangka panjang karena banyak dari mereka yang sedang berkembang, khususnya di industri pusat data,” jelas Leal seperti ditulis swa.co.id di Jakarta, Senin (18/11/2024).
David mengatakanperusahaan melihat potensi infrastruktur energi yang tumbuh pesat, di Indonesia. Salah satunya adalah sarana pengisian daya kendaraan listrik. “Tujuan kami adalah untuk benar-benar mengembangkan bisnis di seluruh Indonesia dari segi personil, potensi pabrik, dan lain-lain. Ini disiapkan untuk jangka panjang,” tambah Leal.
Terkait dengan infrastruktur penunjang pusat data, Leal mengaku bahwa perusahaan-perusahaan pusat data global –termasuk Indonesia—menggunakan alat dari pabrikan Delta Electronics. Leal mengeklaim, sebagian besar pusat data di Indonesia menggunakan produk-produk dari perusahaan tersebut.
Namun, terdapat sejumlah tantangan untuk mengembangkan bisnis pusat data di Indonesia. Menurut Leal, tantangan terbesarnya adalah sistem pendinginan dan memaksimalkan daya komputasinya.
“Untuk Indonesia, infrastruktur pusat data sama seperti di Singapura dan Malaysia. Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan (AI), akan banyak menghasilkan panas,” ujar Leal.
Menurut Leal, perusahaan terus menginvestasikan diri untuk mengembangkan sejumlah produk sistem pendingin, baik melalui sistem pendingin berupa cairan dengan bantuan udara atau air-assisted liquid cooling (AALC) maupun unit distributor pendingin atau coolant distribution unit (CDU).
Selain dari segi alat, Delta Electronics juga melihat pengembangan bisnis sarana penunjang pusat data di Indonesia masih terganjal oleh kesadaran konsumen atau brand awareness terhadap merek tersebut.
“Untuk saat ini tantangan terbesar di bisnis pusat data yaitu brand awareness. Inilah alasan mengapa kami meluncurkan Delta Electronics di Indonesia. Ini untuk menunjukkan bahwa kami ada di sini untuk mendukung [industri] ini,” pungkas ICT Sales Director PT Delta Electronics Indonesia, Andi Terahady.
Country Manager PT Delta Electronics Indonesia, Johnny Tam juga menjelaskan, perusahaan akan berinvestasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam waktu kurang dari lima tahun. Namun, hal itu bergantung pada kapabilitas dan permintaan.
“Tujuan kami adalah memiliki mitra yang kuat, baik dalam hal operasional pabrik dan sebagainya. Kemudian secara bertahap, kami perlu melihat lagi, bisnis dan kondisi ekonomi sangat dinamis,” tutup Tam.
Sebelumnya, Delta Electronics pernah hadir dengan menyediakan fasilitas isi ulang daya EV dan layanan mobilitas di acara G20 Bali Summit pada tahun 2022. Perusahaan juga menyediakan layanan transportasi pada ASEAN Summit ke-43 di Jakarta pada 2023 lalu.
Didirikan pada tahun 1971, Delta Electronics merupakan perusahaan global asal Taiwan yang menyediakan produk-produk manajemen termal dan peralihan catu daya. Portofolio perusahaan hadir di berbagai sektor, seperti telekomunikasi, infrastruktur pusat data, pengisian daya EV, energi terbarukan, otomatisasi industri dan gedung, penyimpanan energi, hingga teknologi layar.
Delta Electronics telah terdaftar di DJSI World Index of Dow Jones Sustainability Indices selama 13 tahun berturut-turut sejak tahun 2011. Saat ini, Delta Electronics hadir di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Cina, Jepang, dan Eropa.
Berdasarkan kinerja kuartal III/2024, Delta Electronics berhasil mencatatkan pendapatan penjualan konsolidasi sebesar NT$112,2 miliar, dengan laba bersih setelah pajak sebesar NT$12,39 miliar dan laba per saham sebesar NT$4,74.
Sementara dari segi pendapatan per bulannya, Delta Electronics berhasil mencetak pendapatan penjualan konsolidasi senilai NT$38,81 juta pada Oktober 2024. Pendapatan bulanan ini naik 11,9% dari periode sebelumnya senilai NT$34,67 juta pada Oktober 2023. Pendapatan itu disumbang dari lini usaha suplai daya elektronik (55%), infrastruktur (24%), otomatisasi (11%), dan mobilitas (10%). (*)