Pertamina: Sang Pionir Penyimpanan Karbon di Indonesia
PT Pertamina (Persero) berperan aktif sebagai pionir pengembangan Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS / CCUS) Indonesia. CCS menjadi solusi bagi industri miga agar menjaga operasional produksi sekaligus mengurangi emisi karbon. Indonesia memiliki potensi CSS sebesar 577,62 gigaton C02.
SVP Research & Technology Innovation Pertamina, Oki menjelaskan pihaknya memiliki potensi kapasitas penyimpanan karbon hingga 7 gigaton CO2 sehingga menjadi pendukung pemenuhan target net zero emission (NZE) Indonesia 2060 atau bahkan lebih cepat.
Adapun pelaksanaan CCS membutuhkan ekosistem yang besar, seperti identifikasi sumber CO2, transportasi, injeksi hingga basin penyimpanannya. "Tantangan utama adalah biaya penangkapan karbon yang tinggi. Oleh karena itu, kami sedang mengembangkan kapasitas domestik untuk teknologi ini," tutur Oki dalam siaran pers, dikutip Senin (18/11/2024).
Pertamina juga telah berinisiatif mengembangkan CCS di wilayah Indonesia: pengembangan CCS Asri Basin di Jawa Bagian Utara, pengembangan CCUS di Lapangan Jatibarang serta Sukowati. "Indonesia juga berpotensi menjadi hub regional untuk CCS di Asia Pasifik, mengingat negara-negara maju seperti Singapura, Korea, dan Jepang tidak memiliki kapasitas penyimpanan karbon yang memadai," pungkasnya. (*)