Pertamina Patra Niaga Regional JBB Replikasi Bank Sampah Lampion di Kawasan Padat Penduduk Area Bandara Soekarno Hatta
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui SHAFTHI (Soekarno Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation) menyelenggarakan Monev (monitoring dan evaluasi) program dan replikasi Bank Sampah Lampion yang diadakan di wilayah Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang pada Rabu (20/11/2024). Program ini merupakan kegiatan tahunan dan telah masuk tahun ketiga yang dilakukan oleh Pertamina SHAFTHI sebagai bentuk upaya melakukan pengembangan program pemberdayaan masyarakat di wilayah sekitar Kelurahan Pajang.
Program Bank Sampah Lampion yang digerakkan oleh Local Hero Muslim dan Nana ini berdampak terhadap perbaikan lingkungan terutama di gang kampung yang tergolong 10 besar desa dan kelurahan terkumuh di kota Tangerang, sehingga diharapkan program ini dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Kegiatan ini dihadiri oleh pemerintah Kelurahan Pajang dan diikuti oleh kurang lebih 40 mitra binaan yang terdiri dari anggota kelompok serta warga setempat. Acara tersebut dimulai dengan rangkaian kegiatan pelatihan pengelolaan bank sampah dan juga pelatihan hidroponik dengan tujuan agar tempat replikasi program ini dapat berjalan dengan efektif dan memberikan dampak positif.
Pada kegiatan ini, masyarakat setempat dan Pertamina berdiskusi serta mengunjungi program replikasi Bank Sampah Lampion sebagai agenda monitoring evaluasi program. Diskusi didalamnya berisi pengecekan kondisi alat operasional bank sampah serta kelembagaan kelompok. Kegiatan ini juga menjadi simbolis serah terima bantuan oleh Pertamina Patra Niaga SHAFTHI yang memberikanmotor tiga roda, pendampingan program, perbaikan infrastruktur, peralatan kebutuhan operasional dan lain lain.
SHAFTHI Manager, Ady Hafriyadi, mengatakan bantuan yang telah diberikan pada tahun pertama ternyata telah memberikan manfaat besar bagi kelompok dan juga masyarakat sekitar. “Mengetahui bahwa bantuan yang kami berikan di tahun pertama ternyata telah memberikan dampak dan juga manfaat bagi kelompok dan masyarakat sekitar, membuat kami Pertamina SHAFTHI ingin terus berkomitmen dan selalu mendampingi program ini hingga mereplikasi agar kegiatan ini dapat terus memberikan manfaat dan menjangkau masyarakat lebih luas lagi,” ucap Ady pada siaran pers di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Selama kegiatan berjalan, Tim CSR (corporate social responsibility) Pertamina SHAFTHI memberikan arahan terkait kendala yang dihadapi masyarakat dalam menjalankan program ini. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan agar aktivitas monev program dan replikasi Bank Sampah Lampion dapat terus berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. Maka dari itu masyarakat diharapkan dapat menjalin komunikasi yang transparan dan terbuka dengan Pertamina, sehingga setiap kendala yang ada dapat langsung diidentifikasi dan diberikan solusi yang tepat.
Kegiatan ini diakhri penandatangan serah terima bantuan dan simbolis ucapan terimakasih oleh kelompok mitra binaan kepada Pertamina, serta kerjasama ini diharapkan dapat berjalan dengan baik agar masyarakat mendapat manfaat positif dari berjalannya program ini.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Muslim Dharmawan, mengatakan program replikasi ini tidak hanya menjadi sebuah program CSR, namun juga menjadi penghubung antara Pertamina dengan masyarakat untuk lebih dekat, tidak hanya dalam proses bisnis namun dalam program CSR yang dapat memberdayakan masyarakat.
Program replikasi yang dilakukan oleh pertamina adalah upaya untuk menghadirkan pertamina untuk lebih dekat dengan masyarakat pada proses bisnis operasional dan program CSR di sekitar lokasi perusahaan. "Program ini juga bukan hanya sekedar program charity melainkan program pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan nilai SDG’s (Sustainable Development Goals) dalam aspek konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab poin ke-12. Dan SDG’s poin ke-8 mengenai Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, memberdayakan masyarakat untuk menciptakan nilai ekonomi dari hasil pengelolaan sampah dan pertanian hidroponik,” tutur Muslim. (*)