Strategy

Jurus Menteri Prabowo Mengembangkan Industri Kelapa Sawit, Siap-Siap Makmur!

Jurus Menteri Prabowo Mengembangkan Industri Kelapa Sawit, Siap-Siap Makmur!
Truk pengangkut tandan buah segar sawit antre bongkar muat di sebuah pabrik di Aceh Barat, 17 Mei 2022. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas via REUTERS)

Di era tampuk kepemimpinan Prabowo Subianto, Kementerian Perindustrian punya sejumlah rencana pengembangan industri hilir yang berorientasi daya saing global. Mereka pun merencanakan tiga jurus: kebijakan pengamanan pasokan bahan baku untuk industri dalam negeri, injeksi teknologi produksi minyak sawit mentah, dan memberikan fasilitasi untuk investasi baru atau perluasan.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, sangat optimistis strategi tersebut mampu menarik produktivitas lebih pada backward linkage sektor hulu sampai forward linkage pada konsumen akhir. Tak hanya itu, pihaknya juga memutar otak mengenai strategi lainnya untuk mencapai visi Sawit Indonesia Emas 2045: mampu menghasilkan 240 jenis produk hilir pada 2029 dengan nilai ekonomi mencapai Rp1.146 triliun.

Ada pula strategi untuk meningkatkan produksi minyak sawit mentah. “Salah satu teknologi optimalisasi produksi minyak sawit mentah adalah SPPOT (Steamless-POMELess Palm Oil Technology), untuk menghasilkan minyak sawit mentah yang lebih bernutrisi, lebih efisien energi, lebih rendah emisi karbon, hingga minimal dalam timbulan limbah cair,” ujar Putu dalam siaran pers, Rabu (20/11/2024).

Teknologi SPPOT memungkinan pabrik kelapa sawit dibangun modular skala kecil (5 – 10 ton TBS/Jam), dengan skema operasional atau milik pabrik oleh petani rakyat secara BOT (Build Owned Transfer). (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved