Targetkan Swasembada Energi Indonesia, PGEO dan Perguruan Tinggi Menjalin Kolaborasi
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan energi terbarukan melalui kolaborasi strategis dengan Universitas Pertamina (UPER) dan The University of Auckland (UoA). Ketiga pihak resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) untuk program pengembangan kapasitas guna meningkatkan kompetensi Perwira PGEO di bidang teknologi panas bumi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Geothermal Energy Knowledge and Technology Based Advancement Certification (Geo-Elevate) yang berfokus pada capacity building yang menjadi kunci dalam akselerasi pemanfaatan kapasitas potensi cadangan panas bumi sebesar 3 GW yang dikelola PGEO. Dengan posisi strategis sebagai main engine untuk mencapai swasembada energi Indonesia, PGE terus berkomitmen mendorong transisi energi yang berkelanjutan dan mendukung visi perseroan menjadikan Indonesia sebagai Geothermal Center of Excellence.
Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah penting bagi PGE dalam memastikan SDM PGE tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga memiliki kompetensi global dalam mengembangkan energi panas bumi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Melalui kombinasi keahlian lokal dan global, kami berkomitmen untuk memperkuat peran Indonesia sebagai Geothermal Center of Excellence di tingkat dunia,” ujar Julfi.
Program ini dirancang untuk mencetak tenaga profesional yang kompeten melalui kombinasi studi akademik dan pengalaman praktis. Peserta akan mengikuti pendidikan sertifikasi keahlian tingkat lanjut Geothermal Energy Technology di UoA selama empat bulan, dilanjutkan dengan pelatihan intensif selama satu bulan di UPER, yang berorientasi pada kebutuhan industri.
Sebagai salah satu universitas terkemuka dunia, UoA memberikan akses kepada peserta program untuk belajar langsung dari para ahli internasional di bidang energi panas bumi. Sementara itu, UPER akan melengkapi peserta dengan perspektif lokal melalui pendekatan inovatif yang memanfaatkan teknologi hijau dan solusi berbasis alam.
Elvie Qorina, Vice President Human Capital & Business Support Pertamina Geothermal Energy (PGE), menyebutkan program ini merupakan wujud nyata perseroan dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada energi, khususnya pada energi panas bumi dan memimpin transisi energi menuju Net Zero Emission. “Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan pengembangan sumber daya manusia, khususnya akselerasi kapabilitas para Perwira PGE agar memiliki kapabilitas kelas dunia sehingga cita-cita PGE untuk menjadi Center of Geothermal dunia dapat terwujud," ujar Elvie.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Universitas Pertamina, Djoko Triyono, menyatakan penerapan kurikulum berbasis keberlanjutan di Universitas Pertamina itu mendukung pengembangan energi bersih yang berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kolaborasi dengan PGEO dan UoA ini menunjukkan komitmen kami untuk menciptakan generasi tenaga ahli yang mampu menjawab tantangan keberlanjutan dan mendukung transformasi energi di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UoA, Richard Clarke, mengklaim kampusnya ini sebagai salah satu pusat riset panas bumi terbaik dunia dan berkomitmen untuk memberikan peserta akses ke praktik terbaik di industri dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. “Inisiatif ini adalah bukti bahwa kolaborasi lintas negara dapat mendorong inovasi dan keberlanjutan di sektor energi,” ucapnya.
Kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen PGE dalam meningkatkan kompetensi SDM, menghadirkan inovasi, dan mendorong keberlanjutan. Melalui program ini, PGE menegaskan perannya sebagai pelopor dalam transisi energi di Indonesia. Kerja sama ini juga selaras dengan upaya global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. (*)