BFI Catatkan Laba Bersih Rp1,11 Triliun
PT BFI Finance Tbk (BFIN) mencatat penurunan laba bersih sebesar 5,2% secara tahunan hingga September 2024, menjadi Rp1,11 triliun.
Dalam pemaparan Public Expose 2024, Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, mengungkapkan perkiraan total aset akan tumbuh 5% secara tahunan hingga akhir 2024. "Perusahaan optimistis kinerja akan tumbuh di tengah tantangan makro ekonomi," ujarnya.
Kemudian, pembiayaan baru juga mengalami penurunan sebesar 1,6% menjadi 14,22 triliun secara tahunan. Dia menyebut, hal ini terjadi karena faktor penuruanan permintaan di sektor otomotif secara keseluruhan.
Sementara itu, total ekuitas perusahaan tercatat tumbuh 8,9% secara tahunan menjadi Rp10,25 triliun. Per September 2024, rasio kredit bermasalah (Non Performing Financing/NPF) gross tercatat sebesar 1,42%, naik 59 basis poin secara tahunan. Untuk total pendapatan hingga September 2024 meningkat 2,7% atau Rp1,5 miliar namun turun Rp1,2% secara tahunan dengan nilai Rp4,7 miliar.
Ke depan, di tahun 2025 perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja. Pertama, perusahaan akan melakukan pengembangan produk keuangan baru serta optimalisasi produk yang sudah ada, sehingga mampu mendukung target pertumbuhan bisnis. Juga melakukan kolaborasi dengan mitra bisnis baru serta perluasan ekosistem pembiayaan berbasis digital.
Kedua, dari sisi digitalisasi perusahaan terus mengembangkan teknologi terkini guna mendukung pengembangan bisnis perusahaan berbasis teknologi secara end to end mulai dari sisi organisasi hingga penagihan dan layanan konsumen. Selain itu, akan moderinasasi dan keamanan data serta penguatan infrastruktur.
BFI juga memiliki program berkelanjutan dengan meningkatkan SLA untuk proses layanan pembiyaaan konsumen. Selain itu, juga meningkatkan akses pembiyaan berbasis digital melalui perangkat mobile agar memudahkan proses serta meningkatkan kontribusi perusahaan dalam peningkatan ekonomi melalui pelatihan pelaku usaha.
"Untuk jaringan, kami tidak ada rencana pembukaan jaringan fisik baru namun perluasan jaringan akan difokuskan pada peningkatan layanan terpadu berbasis digital dan kantor non-cabang," ungkapnya. (*)