Trends

Ikan Patin, Superfood Lokal Kaya Manfaat, Cocok untuk Lauk Makan Bergizi Gratis

Pada Hari Ikan Nasional 2024, peran ikan patin sebagai salah satu "superfood" lokal yang kaya akan manfaat untuk kesehatan masyarakat Indonesia kembali menjadi perhatian. Ikan patin tidak hanya menjadi sumber protein hewani yang terjangkau, tetapi juga memiliki kandungan gizi yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan pencegahan masalah gizi seperti stunting.

eFishery, perusahaan teknologi akuakultur terkemuka di Indonesia, mengajak masyarakat untuk menjadikan ikan patin sebagai salah satu pilihan utama dalam konsumsi sehari-hari. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ikan patin mengandung protein, omega-3, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang yang optimal.

Ahli gizi, Qonita Rachmah mengungkapkan, per 100 gram ikan patin, terdapat 132 kalori, 17 gram protein, dan 6,6 gram lemak. Protein merupakan zat gizi utama yang mendukung pertumbuhan anak, memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, serta menjaga kesehatan tubuh secara umum.

Penelitian menunjukkan bahwa balita yang mengonsumsi bubur ikan patin selama 9 hari 1 dapat mengalami peningkatan berat badan sebesar 0,2-0,8 kg. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam pencegahan stunting sejak usia dini, dan ikan patin dapat menjadi solusi praktis dan terjangkau.

Ikan patin juga kaya akan lemak baik, khususnya asam lemak omega-3, yaitu DHA (4,74%) dan EPA (0,31%). DHA, yang dikenal mendukung perkembangan otak, sangat penting bagi ibu hamil dan anak usia dini. Salah satu publikasi internasional mengemukakan bahwa asupan DHA yang cukup dapat meningkatkan kemampuan kognitif 2, memori, serta kecepatan berpikir anak. DHA juga berperan dalam menjaga kesehatan mata, karena merupakan komponen penting dalam retina.

“Manfaat ikan patin tidak hanya untuk perkembangan otak anak, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati, kesehatan jantung, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Ikan patin cocok untuk orang yang sedang diet karena kandungannya yang rendah lemak dibandingkan dengan sumber protein lainnya. Protein dalam ikan patin juga membantu meningkatkan massa otot dan menjaga berat badan yang sehat. Selain itu, daging ikan patin yang lembut juga cocok untuk lansia,” ujar Qonita.

Selain protein dan lemak baik, ikan patin juga mengandung zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan tubuh, seperti kalsium (31 mg), fosfor (173 mg), zat besi (1,6 mg), kalium (246 mg), beta karoten (7 mcg), dan vitamin B3 (1,7 mg). Kalsium dan fosfor berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang, yang sangat dibutuhkan pada usia dewasa. Zat besi bermanfaat untuk mencegah anemia, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan remaja perempuan. Ikan patin juga mengandung asam folat (10 mikrogram), yang sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah kelainan pada tabung saraf janin.

"Ikan patin terbukti sangat baik dikonsumsi oleh semua kelompok usia, mulai dari balita, anak-anak, remaja, hingga lansia. Variasi olahan ikan patin seperti bubur, bakso, atau tepung ikan patin membuatnya mudah diakses dan digemari banyak kalangan. Konsumsi ikan patin bisa menjadi solusi yang mudah, terjangkau, dan efektif untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia,” tambah Qonita.

Komitmen seluruh pihak sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan ikan patin yang berkualitas dan bergizi. eFishery mengajak setiap sektor dan lapisan masyarakat untuk mengembangkan industri perikanan budidaya yang berkelanjutan. Ikan patin bisa menjadi sumber protein tinggi yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, serta mendukung upaya pemerintah dalam terbebas dari stunting. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved