Program SheTrades Menghubungkan Pengusaha Perempuan Indonesia dan Inggris
Misi perdagangan Inggris-ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), bagian dari kolaborasi Inggris-ASEAN yang didanai oleh Pemerintah Inggris untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, akan menghubungkan para pengusaha perempuan dari Indonesia dengan perusahaan-perusahaan Inggris pada tanggal 21 dan 22 November di Jakarta.
Dalam kemitraan dengan International Trade Centre (ITC) SheTrades Initiative dan SheTrades Indonesia Hub yang diselenggarakan oleh Womanpreneur Community, misi perdagangan ini mengikuti pameran yang sukses di Phnom Penh, Kamboja, dengan menampilkan 75 bisnis yang dipimpin oleh perempuan dari Kamboja pada awal pekan ini.
Di Jakarta, misi dagang ini akan memfasilitasi peluang bisnis ke bisnis (B2B) antara perusahaan Inggris dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan di berbagai sektor, seperti tekstil dan pakaian jadi, kerajinan tangan, dan alas kaki. Tujuh perusahaan Inggris dan 25 perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh perempuan akan berpartisipasi dalam pertemuan business-to-business. Misi perdagangan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan antara Inggris dan negara-negara ASEAN serta memberdayakan perempuan dalam bisnis di kawasan ini melalui kegiatan yang didanai oleh Pemerintah Inggris di ASEAN.
Sesi pembukaan menampilkan sambutan dari Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia, Gita Sabharwal; Duta Besar Inggris untuk ASEAN H.E. Sarah Tiffin; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Mardyana Listyowati, serta pidato yang direkam sebelumnya dari Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, H.E. Satvinder Singh.
Pada acara tersebut, ITC juga akan meluncurkan buku panduan prosedur ekspor yang telah diperbarui untuk mendukung usaha-usaha yang dipimpin oleh perempuan Indonesia dalam mengekspor tekstil dan pakaian jadi, alas kaki, dan kerajinan tangan ke Inggris, termasuk informasi mengenai Skema Perdagangan Negara Berkembang Inggris (UK Developing Countries Trading Scheme (DCTS)).
Sarah mengatakan memberdayakan pengusaha perempuan ASEAN sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan. Misi Perdagangan Inggris-ASEAN menyediakan platform praktis bagi bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan untuk terhubung, berkolaborasi, dan berkembang di pasar-pasar baru. Inggris berkomitmen untuk mendukung pengusaha perempuan yang dinamis karena mereka berkontribusi pada kemakmuran dan ketahanan ekonomi Inggris dan ASEAN. "Misi perdagangan ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi kita, tetapi juga menggarisbawahi komitmen bersama kita terhadap kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi perempuan,” jelas Sarah dikutip Sabtu (23/11/2024).
Sementara itu, Satvinder Singh, mengatakan pengusaha perempuan bukan hanya partisipan dalam perekonomian kita; mereka adalah pendorong penting bagi inovasi dan pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini, dia menyambut baik peran aktif Program ITC SheTrades di ASEAN, yang didanai oleh pemerintah Inggris. ITC telah menjadi mitra penting dalam membuka akses pasar dan informasi bagi para pengusaha perempuan, memperkuat kapasitas kelembagaan AWEN dan lembaga-lembaga penyelenggara SheTrades Hub di ASEAN, serta mendukung pemerintah dengan bantuan teknis kebijakan bisnis dan perdagangan yang inklusif gender.
“Berdasarkan keberhasilan ini, kami berharap dapat memperluas inisiatif ini ke negara-negara anggota ASEAN lainnya, mendorong integrasi ekonomi yang lebih besar,” jelas. Satvinder Singh.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Mardyana Listyowati, mengapresiasi para pelaku usaha dari Inggris dan Indonesia yang terus berupaya untuk meningkatkan bisnis dan secara aktif terlibat melalui pertemuan bisnis antar perusahaan. Misi perdagangan ini akan semakin memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Inggris. “Saya melihat misi perdagangan ini sebagai hal yang krusial, karena berfokus pada sektor-sektor kunci yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia,” dia menambahkan.
Pada misi perdagangan ini, bisnis yang dipimpin oleh wanita Indonesia memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan delegasi Inggris melalui pertemuan bisnis satu lawan satu. Pada hari kedua, perusahaan-perusahaan Inggris akan mengunjungi lokasi bisnis yang dipimpin oleh wanita di sektor tekstil dan pakaian, kerajinan tangan, serta alas kaki di Jakarta, Bandung, dan daerah sekitarnya, yang menawarkan kesempatan untuk diskusi bisnis lebih lanjut.
Para pelaku usaha yang dipimpin oleh perempuan Indonesia akan berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan delegasi Inggris melalui pertemuan business-to-business. Pada hari kedua, perusahaan-perusahaan Inggris akan mengunjungi lokasi-lokasi bisnis yang dipimpin oleh perempuan di sektor tekstil dan pakaian jadi, kerajinan tangan, dan alas kaki di Jakarta dan sekitarnya, yang menawarkan kesempatan untuk diskusi bisnis lebih lanjut. (*)